Predator seks anak-anak saat olah TKP di Jepara. Metrotvnews.com/ Rhobi Shani.
Rhobi Shani • 3 May 2025 16:53
Jepara: Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah terus melakukan pendampingan terhadap dua korban predator seks asal Jepara, inisial S. DP3AP2KB menyebut ada penambahan korban yang didampingi.
"Infonya (korban) ada penambahan. Maaf, saya belum bisa bilang," kata Kepala Seksi Pemberdayaan Perempuan DP3AP2KB Jepara, Ririn Anggraini, Sabtu, 3 Mei 2025.
Ririn mengungkap untuk dua korban telah mendapat pendampingan dari psikolog. Dia menuturkan kondisi dua korban itu masih syok. Dia memastikan bakal memberikan pendampingan dari psikiater, bila dibutuhkan.
Selain terhadap korban, pendampingan juga akan diberikan kepada keluarga korban agar tidak menyudutkan korban dan memberikan dukungan morel. Ia mengingatkan korban yang ingin melapor, bisa disampaikan melalui kanal aduan Sapa 129.
Sebelumnya, Ditreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio, menerangkan predator seks melancarkan aksi bejatnya sejak September 2024. Total korban sebanyak 31 orang. Namun pihaknya tak menutup kemungkinan ada korban tambahan.
"Ada pengembangan terbaru. Hasil dari pengembangan kembali ada penambahan. Bukan lagi 21 anak Ada 31 anak di bawah umur yang telah menjadi korban kebejatan pelaku. Tapi ini pun belum berakhir. Hari ini kami melalukan penggeledahan, kami akan melihat barang bukti-barang bukti lainnya," kata dia