Osteoporosis Bisa Terjadi pada Kaum Muda, Begini Penjelasannya

Ilustrasi. Metrotvnews.com.

Osteoporosis Bisa Terjadi pada Kaum Muda, Begini Penjelasannya

M. Iqbal Al Machmudi • 14 September 2025 19:01

Jakarta: Osteoporosis tidak hanya terjadi pada kelompok lansia, melainkan juga bisa terjadi pada anak muda. Kondisi tersebut disebut osteoporosis sekunder yang bisa terjadi karena berbagai penyebab.

Ketua Perosi Tirza Z Tamin mengatakan penyebab majunya usia osteoporosis bisa terjadi karena akibat efek samping dari konsumsi obat steroid. Kondisi lainnya bisa disebabkan seperti masalah-masalah hormon atau kesuburan atau pun masalah tiroid.

"Itu semua bisa menyebabkan usia terkena osteoporosis bergeser lebih muda," kata Tirza saat dihubungi, Minggu, 14 September 2025.

Gaya hidup juga dapat berpengaruh. Apabila seseorang tidak terbiasa olahraga maka tulang belum terbiasa dan belum terlatih.

"Kalau kita itu sedenter atau banyak diem maka menimbulkan nyeri. Kalau orang datang ke dokter nyeri tulang belakang itu pasti sudah ada tulang yang patah itu karena osteoporosis silent disease sehingga tidak ada keluhan," jelas Tirza.

Ia mengatakan edukasi tentang osteoporosis harus sudah dilakukan sejak dini. Terutama, konsumsi makanan yang mengandung tinggi kalsium, vitamin D, dan manfaat lainnya. 

"Untuk anak-anak juga kita mulai mencegah osteoporosis sejak dini seperti dengan bermain permainan sehingga menjadi aktif jangan konsumsi junk food dari kecil," ungkapTirza.
 

Baca juga: Sering Konsumsi Gula Tinggi, Diabetes jadi Ancaman Gen Z dan Gen Alpha

Ketua Fragility Fracture Network (FFN) Zairin Noor menjelaskan jika seseorang minim aktivitas akibatnya kepadatan tulangnya bermasalah. Sama seperti otot, tulang juga bisa membesar atau mengecil.

"Tapi jangan sampai dengan jatuh hanya terpleset ringan berakibat patah tulang. Jadi dia tulangnya itu fragile artinya mudah patah," kata Zairin.

Kemenkes diharpakan bukan hanya memperhatikan penyakit kardiovaskular atau penyakit infeksi degeneratif tapi juga penyakit kerapuhan tulang.

Bisa dilihat bahwa untuk kondisi lansia di masa depan. Tahun 2030 sekitar 15 persen penduduk Indonesia mencapai usia 60 tahun. Jadi ini pasti harus memikirkan untuk osteoporosisnya.

Ia mengatakan jangan sampai terjadi seseorang yang usia lanjut mengalami patah tulang lantaran angka mortalitas cukup tinggi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)