DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi

Salah satu titik longsor di Kabupaten Kulon Progo pada Desember 2024 lalu. Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim

DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi

Ahmad Mustaqim • 6 January 2025 12:41

Yogyakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah memperpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi pada awal 2025. Situasi ini menyusul terjadi ratusan titik bencana alam akibat musim hujan. 

"Siaga darurat sudah diperpanjang sejak 3 Januari (2025) dan SK (Surat Keputusan) Gubenur sudah diterbitkan," kata Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad di Yogyakarta pada Senin, 6 Januari 2025. 

Ia mengatakan musim hujan yang sudah terjadi akhir tahun lalu sudah menyebabkan sederet bencana, termasuk longsor. Ia mengatakan laporan diterima ada 377 titik longsor

"Kalau total longsor yang terjadi sekarang sebanyak 377 titik, tersebar di Kulon Progo, Bantul, Gunungkidul, dan Sleman. Di Kota Yogyakarta juga ada, cuma sedikit," kata dia. 

Catatan peristiwa longsor itu terjadi sejak Oktober hingga Desember 2024. Peristiwa serupa telah terjadi pada awal Januari 2025, termasuk longsor susulan di ruas Jalan Sentolo-Nangulan, Kulon Progo. Noviar mengatakan ada sederet peristiwa bencana lain selama akhir 2024. 

"Kalau total selama 2024 ada 262 cuaca ekstrem. Ini bersampak 27 kali banjir, kalau longsor tercatat 377 kejadian itu," ujarnya.

Baca: 

Longsor, Jalan Alternatif Yogyakarta-Magelang Ditutup


SK Gubernur DIY bernomor 504/Kep/2024 telah disahkan 30 Desember 2024 dan berlaku 3 Januari-2 Februari 2025. Noviar menyatakan langkah perpanjangan status itu atas sejumlah pertimbangan, termasuk peringatan dini yang dikeluarkan BMKG bahwa kondisi curah hujan cukup tinggi masih akan berlangsung hingga Mei 2025. 

Menurut dia, tindak lanjut penetapan status itu ditempuh dengan melakukan mitigasi struktural dan juga mitigasi non-struktural. Upaya mitigasi struktural itu dilakukan dengan membagikan informasi kelurahan-kelurahan yang ada potensi longsor, terutama pembuatan bronjong untuk penanggulangan darurat saat longsor. 

Ia juga mengatakan juga membantu sejumlah perlengkapan, seperti angkong, linggiss, cangkul, sekop, serta permakanan. Berbagai peralatan itu diperuntukkan pada wilayah-wilayah terdampak maupun terancam bencana hidrometeorologi.

"Itu paket-paket permakanan kami bagikan juga ke lokasi-lokasi yang sampai hari ini itu terkena longsor, terutama longsor itu yang banyak terjadi," ujarnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)