Ilustasi. Foto: dok PLN.
M Ilham Ramadhan Avisena • 3 March 2025 14:16
Jakarta: Indonesia kembali mengalami deflasi pada Februari 2025. Di bulan kedua tahun ini, deflasi tercatat minus 0,48 persen secara bulanan (month to month/mtm). Deflasi tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan Januari 2025 yang mencapai minus 0,76 persen.
Kendati begitu, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Februari 2025 menjadi lebih rendah, yakni 105,48 dari bulan sebelumnya yang tercatat 105,99.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan, deflasi kedua di tahun ini banyak dipengaruhi oleh kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga. Kelompok tersebut tercatat mengalami deflasi minus 3,59 persen dan memberikan andil terhadap deflasi 0,52 persen.
"Komoditas yang dominan mendorong deflasi kelompok ini adalah diskon tarif listrik yang memberikan andil deflasi sebesar 0,67 persen, dan tingkat deflasi pada tarif listrik adalah sebesar 21,30 persen," kata Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 3 Maret 2025.
Selain diskon tarif listrik, penurunan harga komoditas di komponen pangan bergejolak seperti daging ayam ras juga memberikan andil terhadap deflasi hingga 0,06 persen. Demikian halnya dengan bawang merah dan cabai merah yang memberikan andil deflasi masing-masing 0,05 persen dan 0,04 persen.
Baca juga: BPS Catat Deflasi 0,48% pada Februari 2025 |