Cegah Keracunan Terulang, KPAI Desak Pemerintah Evaluasi MBG

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Istimewa.

Cegah Keracunan Terulang, KPAI Desak Pemerintah Evaluasi MBG

Ficky Ramadhan • 20 September 2025 19:30

Jakarta: Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendesak pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Desakan ini disampaikan setelah terjadinya kembali kasus keracunan makanan pada anak-anak, bahkan menimpa siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Wakil Ketua KPAI Jasa Putra mengatakan bahwa rentetan kasus keracunan MBG sudah tidak bisa lagi ditoleransi. Ia menyoroti kondisi anak usia dini yang memiliki daya tahan tubuh jauh lebih lemah ketimbang orang dewasa.

"Kita diminta membayangkan anak-anak kita sendiri di usia sangat kecil mengalami keracunan makanan. Pertahanan tubuh mereka masih lemah, dan tidak mudah mendeskripsikan kondisi kesehatan. Satu kasus keracunan anak saja sudah terlalu banyak. Pemerintah harus segera melakukan evaluasi menyeluruh," kata Jasa Putra dalam keterangannya, Sabtu, 20 September 2025.

KPAI mengusulkan agar pemberian MBG dihentikan untuk sementara waktu guna mencegah peningkatan angka keracunan anak.

"KPAI usul hentikan sementara, sampai benar-benar instrumen panduan dan pengawasan yang sudah di buat BGN benar benar di laksanakan dengan baik," ujar Jasa.

Menurut dia, dengan adanya jumlah korban dan data kasus yang tidak terkontrol, diperlukan adanya pengawasan khusus untuk mencegah terjadinya keracunan makanan pada program MBG.

"Kalau program ini ingin ngebut sampai akhir tahun, sebaiknya segera ngerem sejenak. Perlu dilihat kembali kondisi lapangan, dilakukan antisipasi, dan diperkuat pengawasan agar tidak ada lagi korban," tegas Jasa.


Ilustrasi. Dok Media Indonesia.

Sebelumnya, KPAI bersama CISDI dan WVI melaksanakan survei suara anak untuk program MBG di 12 provinsi, melibatkan 1.624 responden anak, termasuk anak disabilitas, sejak 14 April hingga 23 Agustus 2025.

Survei ini menemukan lima persoalan utama. Sebanyak 583 responden mengaku pernah menerima makanan MBG dalam kondisi rusak, bau, atau basi. Bahkan 11 responden mengaku tetap mengonsumsi makanan basi tersebut karena terpaksa.

"Beberapa ungkapan anak, saya kira penting diperhatikan petugas MBG, pertama permintaan mereka agar tim pelaksana perlu lebih sering mengajak diskusi atau mendengarkan pendapat dari siswa, supaya kualitas makanan dan programnya sesuai kebutuhan, makanan yang dikasih juga harus dijaga, waktu pemberian, supaya tetap enak dan sehat," tutur Jasa.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)