RI Bidik Investasi dari Eropa

Kerja sama dalam rangka pembentukan European Union (EU) Desk. Foto: Dok Kementerian Investasi/BKPM

RI Bidik Investasi dari Eropa

Insi Nantika Jelita • 16 June 2025 11:33

Jakarta: Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia resmi menandatangani pernyataan kerja sama dalam rangka pembentukan European Union (EU) Desk yang akan beroperasi di lingkungan kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM. Inisiatif ini guna menarik penanaman modal asing (PMA) dari Uni Eropa ke Indonesia.

"Kami meyakini keberadaan EU Desk membuka lebih banyak jalur komunikasi dan potensi kerja sama strategis yang dapat dimanfaatkan bersama," ujar Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani dalam keterangan resmi, Senin, 16 Juni 2025.

EU Desk akan bertindak sebagai pusat layanan bagi investor Uni Eropa yang ingin menanamkan modal di Indonesia, dengan fungsi yang mencakup penyediaan intelijen pasar, panduan perizinan usaha, fasilitasi kerja sama bisnis, identifikasi proyek-proyek investasi potensial, serta harmonisasi kebijakan regulasi antara kedua pihak.

Fokus kerja sama diarahkan pada sektor-sektor yang relevan dengan kebijakan prioritas Indonesia dan Eropa. Kerja sama ini sekaligus menegaskan komitmen Indonesia untuk senantiasa membuka diri terhadap kolaborasi dengan berbagai mitra strategis.

"Tentu kami semakin terbuka terhadap kerja sama yang lebih luas. Saya percaya dengan adanya EU Desk ini, akan tercipta lebih banyak kemitraan di masa depan," ucap Rosan.
 

Baca juga: 

Ekspor Listrik ke Singapura Dinilai Bisa Dorong Investasi EBT



(Ilustrasi Uni Eropa. Foto: Freepik)

Percepat penyelesaian perjanjian IEU-CEPA

Ia menambahkan adanya EU Desk sejalan dengan percepatan penyelesaian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), yang diharapkan dapat disepakati sebelum akhir tahun.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Denis Chaibi menekankan keberadaa EU Desk bukan sekadar fasilitas teknis, melainkan representasi dari ambisi bersama untuk menghadirkan investasi yang berkualitas tinggi dan berkelanjutan.

Denis menjelaskan saat ini Uni Eropa menyediakan total investasi global sebesar USD11 ribu miliar, namun porsi investasi yang terserap di Indonesia masih tergolong rendah. Oleh karena itu, dia menegaskan komitmen untuk mendorong diversifikasi investasi Uni Eropa, dengan Indonesia sebagai salah satu negara tujuan prioritas.

Uni Eropa, katanya, memiliki keunggulan di bidang energi terbarukan, pengelolaan air, pengolahan limbah, dan teknologi.

"Inilah sektor-sektor yang kami ingin kami kerjasamakan bersama. Kami ingin mendukung upaya Indonesia menarik lebih banyak FDI (foreign direct investment) yang berdampak," imbuhnya.

Berdasarkan data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM total realisasi investasi Uni Eropa selama periode 2019 hingga kuartal I-2025 mencapai USD13 miliar.

Adapun sektor prioritas antara lain Industri kimia dan farmasi sebesar USD2,1 miliar, kemudian listrik, gas dan air senilai USD1,9 miliar. Lalu, sektor perumahan, kawasan industri dan kawasan perkantoran sebesar USD1,1 miliar, di sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi senilai USD1,07 miliar, serta jasa lainnya USD1,05 miliar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)