Harga Emas Tembus Rekor Baru, Potensi Bullish Sampai Kapan?

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Harga Emas Tembus Rekor Baru, Potensi Bullish Sampai Kapan?

Eko Nordiansyah • 8 October 2025 10:30

Jakarta: Harga emas dunia (XAU/USD) melanjutkan reli impresifnya dalam perdagangan Selasa, 7 Oktober 2025, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di level USD3.991 per troy ounce pada sesi perdagangan Amerika Utara. Emas kemudian menetap di sekitar USD3.982, mencatatkan kenaikan sekitar 0,60 persen. 

Menurut analis Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha, sentimen positif ini didorong oleh meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap penutupan pemerintah Amerika Serikat (AS) yang berkepanjangan serta ekspektasi Federal Reserve (The Fed) akan segera memangkas suku bunga acuannya.

"Ketidakpastian fiskal dan kebijakan moneter yang lebih longgar membuat investor terus beralih ke aset safe haven seperti emas. Kombinasi faktor ini menjaga tren bullish tetap dominan di pasar XAU/USD," ujar Andy Nugraha dalam analisis hariannya, Rabu, 8 Oktober 2025.

Secara teknikal, Andy menjelaskan kombinasi pola candlestick dan indikator moving average menunjukkan sinyal penguatan tren naik (bullish trend) yang masih solid. Harga emas saat ini masih bergerak di atas garis rata-rata pergerakan (MA), yang memperkuat potensi kelanjutan reli harga dalam jangka pendek. 

"Selama harga mampu bertahan di atas area support terdekat, peluang kenaikan menuju level psikologis 4.050 masih sangat terbuka," tambah dia.

Baca Juga :

Mau Beli Emas UBS atau Galeri 24 di Pegadaian? Cek Harganya di Sini



(Ilustrasi emas. Foto: Unplash)

Potensi koreksi di tengah reli

Namun, Andy juga mengingatkan adanya potensi koreksi wajar di tengah reli besar ini. Jika harga emas gagal mempertahankan momentum dan tekanan beli mulai mereda, maka koreksi teknikal bisa terjadi menuju area 3.962. Level ini akan menjadi batas penting untuk mengukur kekuatan pembeli di pasar emas.

Pada perdagangan hari ini, emas kembali menunjukkan minat beli yang kuat di sesi Asia dan berhasil menembus ambang USD4.000 untuk pertama kalinya dalam sejarah. Reli berlanjut didukung oleh meningkatnya taruhan terhadap dua kali pemangkasan suku bunga The Fed tahun ini, risiko geopolitik, serta ketidakpastian ekonomi yang dipicu oleh penutupan pemerintah AS yang kini memasuki minggu kedua.

Berdasarkan alat CME FedWatch, peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) pada pertemuan Oktober mencapai sekitar 83 persen, yang berpotensi menurunkan kisaran suku bunga menjadi 3,75 hingga 4,00 persen. Suku bunga yang lebih rendah akan mengurangi biaya peluang memegang aset tanpa imbal hasil seperti emas, sehingga memperkuat daya tarik logam mulia ini.

Gejolak politik di Jepang dan Prancis menopang permintaan safe haven

Di Jepang, kemenangan mengejutkan Sanae Takaichi dalam pemilihan kepemimpinan Partai Demokrat Liberal (LDP) menciptakan ketidakpastian terhadap arah kebijakan Bank of Japan (BoJ). Sementara di Prancis, Perdana Menteri Sebastien Lecornu dan pemerintahannya mengundurkan diri hanya beberapa jam setelah dilantik, memperdalam krisis politik di negara tersebut.

Para pelaku pasar kini menantikan risalah rapat FOMC yang akan dirilis Kamis dini hari nanti untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter The Fed. Dengan latar belakang ketegangan politik, ekspektasi pemangkasan suku bunga, dan meningkatnya permintaan aset aman, prospek jangka pendek emas diperkirakan tetap positif.

"Selama tekanan beli tetap kuat dan tidak terjadi pembalikan signifikan pada dolar AS, emas berpotensi melanjutkan reli menuju rekor baru di atas USD4.000," ujar Andy Nugraha.

Dengan demikian, tren bullish XAU/USD masih menjadi skenario dominan dalam perdagangan hari ini. Investor disarankan untuk tetap waspada terhadap potensi volatilitas, terutama menjelang rilis risalah FOMC yang dapat menjadi pemicu pergerakan harga berikutnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)