KTT ke-46 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu, 28 Mei 2025. (Anadolu Agency)
Jakarta: Kerja sama ASEAN di bidang politik menjadi salah satu pilar penting yang menjaga kawasan Asia Tenggara tetap stabil, damai, dan bebas dari konflik besar.
Sejak berdiri pada 8 Agustus 1967, ASEAN terus memperkuat kolaborasi antarnegara anggota dengan semangat musyawarah, konsensus, dan saling menghormati kedaulatan.
Mengutip dari ASEAN.org dan berbagai sumber relevan, berikut bentuk-bentuk kerja sama politik yang dijalankan ASEAN hingga saat ini:
1. ASEAN Political-Security Community (APSC)
Komunitas ini menjadi dasar kerja sama politik ASEAN. APSC bertujuan menciptakan kawasan yang damai dan stabil dengan menegakkan prinsip demokrasi, supremasi hukum, serta penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Selain itu, APSC juga mendorong integrasi politik di kawasan agar negara anggota bisa menghadapi tantangan
geopolitik secara kolektif dan terkoordinasi.
2. Prinsip ASEAN Way
ASEAN punya gaya diplomasi khas yang dikenal sebagai ASEAN Way, yang mengutamakan dialog, musyawarah, dan mufakat dalam menyelesaikan perbedaan. Pendekatan ini terbukti efektif menjaga keharmonisan di tengah perbedaan sistem politik dan budaya antarnegara.
Dengan metode ini, keputusan besar di ASEAN diambil tanpa tekanan politik, melainkan melalui kesepahaman dan penghargaan terhadap posisi setiap anggota.
3. Diplomasi Preventif dan Penyelesaian Damai
Negara-negara ASEAN berkomitmen untuk menghindari konflik melalui diplomasi preventif. Penyelesaian damai atas setiap sengketa diupayakan agar kawasan tetap aman dan stabil tanpa campur tangan pihak luar.
Upaya ini dilakukan melalui dialog rutin antarmenteri luar negeri dan penggunaan mekanisme mediasi yang telah diakui secara regional.
4. ASEAN Regional Forum (ARF)
ARF menjadi wadah utama dialog keamanan di kawasan Asia-Pasifik. Forum ini mempertemukan ASEAN dengan mitra strategis seperti Amerika Serikat, China, Jepang, dan Uni Eropa untuk membahas isu-isu keamanan bersama.
Melalui ARF, ASEAN memainkan peran sentral sebagai jembatan komunikasi antarnegara besar agar ketegangan di kawasan bisa dikelola secara damai.
5. Peningkatan Kepercayaan Politik
Melalui pertukaran informasi, kerja sama intelijen, dan latihan militer bersama, ASEAN membangun kepercayaan politik antarnegara anggota. Langkah ini mencegah salah paham dan memperkuat stabilitas kawasan.
Selain itu, kerja sama ini juga menjadi dasar dalam menciptakan transparansi militer dan mengurangi risiko konflik terbuka di masa depan.
6. Penanggulangan Terorisme dan Kejahatan Lintas Negara
ASEAN aktif melawan kejahatan lintas negara, termasuk terorisme, perdagangan manusia, dan penyelundupan narkoba. Melalui Plan of Action to Combat Transnational Crime, negara-negara anggota bekerja sama memperkuat keamanan kolektif.
Koordinasi lintas batas ini memastikan bahwa ancaman terhadap satu negara dapat direspons secara cepat dan terpadu oleh seluruh anggota ASEAN.
7. Penguatan Tata Kelola Pemerintahan
ASEAN mendorong anggotanya untuk memperkuat tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Upaya ini sejalan dengan tujuan membangun masyarakat politik yang terbuka dan berkeadilan.
Program pelatihan, pertukaran pengalaman, dan forum kebijakan publik menjadi sarana untuk meningkatkan kapasitas lembaga pemerintahan di kawasan.
8. Perlindungan Hak Asasi Manusia
Pembentukan ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR) menjadi langkah penting dalam memastikan perlindungan HAM di kawasan. Meski dengan pendekatan yang beragam, ASEAN berkomitmen untuk terus memperbaikinya.
AICHR juga berfungsi sebagai wadah dialog dan edukasi publik tentang pentingnya menghormati hak individu di tengah pembangunan ekonomi yang pesat.
9. Peran Aktif dalam Isu Global
ASEAN juga mengambil posisi penting dalam isu global seperti perdamaian dunia, perubahan iklim, dan reformasi lembaga internasional. Suara kolektif ASEAN sering menjadi penyeimbang dalam dinamika geopolitik dunia.
Dengan posisi strategis di kawasan Indo-Pasifik, ASEAN berupaya menegaskan peranannya sebagai aktor independen yang menjaga stabilitas global.
10. Kerja Sama dengan Mitra Internasional
Selain di dalam kawasan, ASEAN menjalin kemitraan politik dengan berbagai negara dan organisasi internasional seperti PBB, Uni Eropa, Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) dan lain sebagainya. Langkah ini memperluas pengaruh ASEAN serta memperkuat perannya di panggung global.
Melalui dialog dan perjanjian strategis, ASEAN berusaha memastikan kepentingan regional tetap terwakili dalam keputusan-keputusan global.
Baca juga:
Mengenal ASEAN: Kekuatan Ekonomi Asia Tenggara di Tengah Tantangan Global