Putin Peringatkan Eskalasi jika AS Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: TASS

Putin Peringatkan Eskalasi jika AS Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina

Fajar Nugraha • 3 October 2025 16:18

Moskow: Presiden Rusia Vladimir Putin memuji Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump setelah keduanya bertemu dalam KTT Alaska. Namun ia juga melontarkan peringatan keras soal rencana Washington mengirim rudal jelajah jarak jauh Tomahawk ke Ukraina.

Putin mengatakan merasa “nyaman” berbicara dengan Trump dan menilai upayanya “mencari dan menemukan kemungkinan jalan untuk menyelesaikan krisis Ukraina” patut diapresiasi. Namun, ia menegaskan bahwa pengiriman rudal Tomahawk akan menandai “tahap eskalasi yang baru, termasuk dalam hubungan antara Rusia dan AS.”

Pekan lalu, pemerintah AS mengonfirmasi tengah mempertimbangkan opsi tersebut. Wakil Presiden JD Vance menyatakan diskusi masih berlangsung.

“Apa yang akan dilakukan presiden (Trump) adalah yang terbaik untuk kepentingan Amerika Serikat,” ujarnya kepada Fox News dan dikutip Euro News, Jumat, 3 Oktober 2025.

Meski demikian, Putin meremehkan dampak militer dari rudal tersebut.

“Itu tentu tidak akan mengubah keseimbangan kekuatan di medan perang,” kata Putin di hadapan forum pakar kebijakan luar negeri internasional di Sochi, Rusia. Ia menegaskan pasukan Rusia terus meraih kemajuan di Ukraina.

Seorang pejabat Gedung Putih yang enggan disebut nama mengatakan invasi Rusia ke Ukraina telah merugikan baik secara ekonomi maupun reputasi. Menurutnya, Putin berulang kali menolak tawaran kesepakatan damai yang berpotensi menguntungkan negaranya.

Dalam kesempatan yang sama, Putin juga menolak tuduhan Barat terkait kemungkinan keterlibatan Rusia atas penampakan drone di Denmark pekan lalu. Ia menyebutnya sebagai strategi NATO untuk “memanaskan ketegangan demi mendorong belanja pertahanan.”

Pihak Barat belum memastikan siapa yang bertanggung jawab atas insiden itu. Namun, Perdana Menteri Denmark dan Sekretaris Jenderal NATO menyatakan tidak menutup kemungkinan adanya keterlibatan Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang hadir dalam KTT para pemimpin Eropa di Kopenhagen menilai peristiwa itu sebagai “tanda jelas bahwa Rusia masih cukup percaya diri untuk memperburuk perang.”

“Sejak awal, ini tidak hanya soal Ukraina. Rusia selalu menargetkan Barat terutama Eropa. Hari ini strategi mereka sederhana: memecah belah Eropa, menyalakan perdebatan, dan menghalangi kita menemukan kesepakatan bersama,” pungkas Zelensky.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)