Sekolah Rakyat Jenjang SD di Solo Mulai Beroperasi

Solo: Sebanyak 50 siswa mulai mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di Sekolah Rakyat (SR) Dasar Solo bertempat di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Solo. Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono membuka secara resmi dimulainya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SR Dasar Solo, Senin, 6 Oktober 2025.

"Ini baru tahap pertama, proses rekrutmen masih akan terus dilakukan hingga mencapai empat rombongan belajar (rombel). Karena untuk merekrut siswa di SD sangat susah. Sekolah Rakyat ini oleh Presiden Prabowo diperuntukkan bagi warga yang kurang mampu untuk memutus transmisi kemiskinan,” ujar Agus, di Solo. 

Ia menegaskan, program SR merupakan salah satu upaya dari pemerintah untuk mengentaskan angka kemiskinan ekstrem. Menurutnya, Presiden Prabowo menargetkan di tahun 2026 kemiskinan ekstrem harus nol persen.

Target selanjutnya di tahun 2029 angka kemiskinan harus di bawah angka 5 persen. Menurutnya, SR merupakan salah satu cara untuk pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem.

"Ini harus mulai dari SD karena presiden ingin pengentasan kemiskinan dimulai sejak dini. Hampir 76 persen anak putus sekolah karena orang tuanya tidak mampu dan 74,51 persen orang miskin rata-rata pendidikan SD ke bawah. 
Maka kenapa sejak SD harus pemerintah jemput dan urus, karena data tersebut,” terang Agus. 

Di sisi lain, Agus menambahkan, penempatan SR saat ini bersifat sementara. Pemerintah akan membangun sekolah permanen di Kabupaten Sukoharjo dengan luas lahan 8,2 hektare. 

“Jadi tidak usah khawatir, nanti kami akan bangun sekolah permanen yang besar yang fasilitasnya lengkap,” ungkap Agus.

Sementara itu, Wali Kota Solo Respati Ardi memastikan siswa di SR akan mendapatkan fasilitas kesehatan dan outing class.

"Kami bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk turut memantau kesehatan para siswa," imbuh Respati.