Menteri Ekstrem Kanan Israel Izinkan Pemukim Yahudi Bernyanyi dan Menari di Masjid Al-Aqsa

Itamar Ben-Gvir, Menteri Keamanan Nasional Israel. Foto: Anadolu

Menteri Ekstrem Kanan Israel Izinkan Pemukim Yahudi Bernyanyi dan Menari di Masjid Al-Aqsa

Fajar Nugraha • 27 June 2025 18:05

Tel Aviv: Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir mengizinkan pemukim ilegal untuk bernyanyi dan menari dengan bebas selama kunjungan mereka ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur. Padahal warga Yahudi dilarang untuk mengunjungi kompleks tersebut.

"Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, pengunjung Yahudi diizinkan untuk bernyanyi dan menari secara terbuka di seluruh situs suci tersebut, sejalan dengan kebijakan baru yang diperkenalkan oleh Ben-Gvir," Channel 7 Israel melaporkan, seperti dikutip Anadolu, Jumat 27 Juni 2025.

Ben-Gvir, seorang pemukim yang juga mengepalai Partai Kekuatan Yahudi sayap kanan, mengawasi kepolisian Israel. Langkahnya menandai perubahan signifikan dari peraturan sebelumnya mengenai lokasi titik api tersebut.

Menurut Channel 7, polisi Israel kini telah diinstruksikan untuk mengizinkan doa dan nyanyian Yahudi di seluruh kompleks tersebut. Komisaris Polisi Kobi Shabtai dilaporkan menyampaikan perintah tersebut kepada petugas penegak hukum.

Tiga minggu lalu, Ben-Gvir dilaporkan bertemu di kantornya dengan para pemimpin kelompok yang mengadvokasi akses Yahudi ke kompleks Al-Aqsa. Selama pertemuan tersebut, para peserta mengusulkan perluasan izin untuk praktik keagamaan Yahudi, termasuk nyanyian kelompok di area yang tidak dibatasi.

"Kebijakan saya adalah mengizinkan nyanyian di seluruh kompleks," kata Ben-Gvir seperti dikutip selama pertemuan tersebut.

Belum ada konfirmasi resmi dari otoritas Israel atas laporan tersebut. Sejak Ben-Gvir menjabat pada akhir tahun 2022, pelanggaran pemukim di kompleks Al-Aqsa telah meningkat, menurut Departemen Wakaf Islam Yerusalem, yang mengelola urusan keagamaan dan administrasi masjid.

Kebijakan baru tersebut bertentangan dengan klaim publik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa "status quo" di Al-Aqsa tetap tidak berubah.

Sejak tahun 2003, Israel telah mengizinkan pemukim ilegal memasuki kompleks Al-Aqsa hampir setiap hari kecuali hari Jumat dan Sabtu.

Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam. Umat Yahudi menyebut area itu "Temple Mount," dan mengklaim bahwa tempat itu merupakan lokasi dua kuil Yahudi pada zaman dahulu.

Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel tahun 1967. Israel mencaplok seluruh kota itu pada tahun 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)