Klarifikasi Kemensos terkait Relokasi SLB untuk Sekolah Rakyat

Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono. Foto: Metrotvnews.com/Ade Hapsari.

Klarifikasi Kemensos terkait Relokasi SLB untuk Sekolah Rakyat

Ade Hapsari Lestarini • 26 June 2025 08:16

Jakarta: Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono mengklarifikasi terkait alih fungsi Sekolah Luar Biasa (SLB) di Bandung yang dibangun untuk Sekolah Rakyat.

"Saya klarifikasi itu (SLB) sedang dibangun, untuk kelas-kelas mereka. Ruangan ini semua sedang dibangun. Relokasi sementara, kalau siswa masih ada di situ, nanti kejatuhan (akibat dibongkar), kalau sudah jadi nanti kembali masuk lagi," jelas Agus, saat Diksi (Diskusi Redaksi) dengan Tema: "Sekolah Tanpa Sekat: Menembus Batas Lewat Sekolah Rakyat", Rabu, 25 Juni 2025.

Agus mengatakan, Kementerian Sosial (Kemensos) mempunyai tugas utama dalam mengurus disabilitas. Bahkan, lanjut dia, Kemensos memiliki sentra untuk penyandang disabilitas di wilayah tersebut.

"Kemensos mengurus disabilitas, masa kita tega sama mereka. Sedang dibangun kelas untuk mereka, jadi sementara ditampung di SLB Pemprov, setelah jadi akan kembali lagi. Kita ada layanan sosial untuk teman-teman disabilitas, ODGJ, tuna netra, spesifikasi sentra di Bandung untuk disabilitas," tegas dia.


Bangunan SLBN A Pajajaran dilakukan renovasi. Foto: Metrotvnews.com/Roni Kurniawan.

 

Baca juga: SLBN A Pajajaran Kewenangan Kemensos, Farhan Bakal Lengkapi Sarana Siswa Difabel
 

Ditargetkan Juli sudah bisa digunakan


Agus menyampaikan, pembangunan sekolah ini ditargetkan rampung Juli 2025. Sehingga sekolah tersebut akan digunakan bersama. Selain ada SLB, juga ada Sekolah Rakyat.

"Jadi tetap dibangun disitu, gedungnya kan banyak. SLB itu ada gedung sendiri dan sedang sama-sama kita bangun. Masa yang lain kita revitalisasi, gedung yang dipakai oleh anak-anak disabilitas ini nggak kita perbaiki juga. Jadi yang benar situasinya seperti itu," jelas dia.

Sebelumnya siswa-siswi SLBN A Pajajaran Kota Bandung cemas setelah ruang kelas mereka dibongkar secara mendadak untuk pembangunan program sekolah rakyat dan membuat orang tua serta guru geram. 

Mereka pun membuat video keluhan kepada Presiden Prabowo Subianto dengan harapan bisa mendengar jeritan hati anak-anak berkebutuhan khusus yang merasa terpinggirkan. Video tersebut pun menjadi viral di media sosial.

"Pak Presiden, Pak Prabowo, presiden kami, kami mendukung sekolah rakyat, tapi jangan usir kami, tempat belajar anak kami, tapi jangan hancurkan masa depan kami, tapi jangan bongkar sekolah kami, kami ingin anak kami belajar berkarya dan bermain di tempat ini. Kami ingin tetap belajar di SLBN A Pajajaran," kata para siswa hingga orang tua dalam video.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)