Netanyahu Klaim AS dan Israel Dorong Masa Depan yang Lebih Baik untuk Palestina

Presiden AS Donald Trump dan PM Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih, Washington, Senin, 7 Juli 2025. (@WhiteHouse / X)

Netanyahu Klaim AS dan Israel Dorong Masa Depan yang Lebih Baik untuk Palestina

Willy Haryono • 8 July 2025 14:46

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan komitmen mereka untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi rakyat Palestina. Pernyataan ini disampaikan kepada awak media dalam pertemuan bilateral kedua tokoh yang berlangsung di Gedung Putih, Washington pada Senin, 7 Juli 2025.

Dalam jamuan makan malam bersama pejabat tinggi dari kedua negara, Netanyahu menyebut bahwa AS dan Israel tengah menjalin komunikasi dengan sejumlah negara yang bersedia menampung warga Palestina yang ingin keluar dari Gaza secara sukarela.

“Kami bekerja sama dengan AS untuk mencari negara-negara yang benar-benar ingin memberikan masa depan yang lebih baik bagi rakyat Palestina,” ujar Netanyahu, dikutip dari The Korea Herald, Selasa, 8 Juli 2025.

“Kalau mereka ingin tinggal, mereka bisa tinggal. Tapi kalau ingin pergi, mereka seharusnya bisa memiliki pilihan itu,” sambung dia.

Sementara itu, Trump mengatakan bahwa negara-negara tetangga Israel telah memberikan dukungan besar dalam upaya ini. “Kami mendapatkan kerja sama luar biasa dari semua negara sekitar. Jadi saya rasa, sesuatu yang baik akan terjadi,” kata dia.

Inisiatif ini dikaitkan dengan gagasan yang pernah diutarakan Trump sebelumnya untuk mengubah Gaza menjadi wilayah pesisir yang sejahtera, seperti “Riviera di Timur Tengah.”

Meski ide tersebut sempat menuai kritik, Trump dan Netanyahu kini menekankan pentingnya kolaborasi internasional untuk membuka peluang hidup lebih baik bagi warga Gaza, yang selama bertahun-tahun hidup dalam konflik.

Pertemuan kedua pemimpin juga membahas perkembangan negosiasi gencatan senjata dengan Hamas, yang saat ini dimediasi oleh AS di Qatar. Netanyahu mengatakan bahwa diskusi dengan Trump berperan penting dalam mendorong kemajuan kesepakatan tersebut, termasuk kemungkinan pembebasan sandera.

Kunjungan Netanyahu ke Washington merupakan yang ketiga sejak Trump kembali menjabat Januari lalu, dan berlangsung setelah konflik 12 hari antara Israel dan Iran yang berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi AS.

Netanyahu juga dijadwalkan bertemu dengan Wakil Presiden JD Vance di Blair House, serta bertemu sejumlah pejabat Kongres dalam kunjungannya.

Baca juga:  Mungkinkah Rencana Trump Ubah Gaza Jadi ‘Riviera Timur Tengah’ Ciptakan Perdamaian?

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)