Presiden Prabowo hingga Kemhan Diminta Mengawal Pengusutan Ledakan Garut

Presiden Prabowo Subianto/Metro TV/Kautsar

Presiden Prabowo hingga Kemhan Diminta Mengawal Pengusutan Ledakan Garut

Rahmatul Fajri • 13 May 2025 12:40

Jakarta: Pengamat militer dan Kepala Laboratorium Indonesia 2045 (Lab 45), Jaleswari Pramodhawardani, merespons ledakan amunisi yang menewaskan 13 orang di Garut, Jawa Barat. Menurut dia, harus ada komitmen kuat dari pimpinan TNI, Kementerian Pertahanan, dan Presiden Prabowo Subianto

"Hanya dengan pendekatan holistik dan komitmen yang kuat ini, kita dapat mencegah terulangnya tragedi serupa," kata kata Jaleswari, kepada Media Indonesia, Selasa, 13 Mei 2025.

Menurut dia, komitmen kuat sangat diperlukan. Terutama, untuk memastikan akuntabilitas penuh dan transparansi dalam setiap investigasi, serta untuk membangun budaya keselamatan. 

"Menegakkan tugas fundamental negara untuk melindungi warganya, dan membangun kepercayaan publik yang esensial bagi stabilitas dan kemajuan nasional," kata dia.
 

Baca: Ledakan di Garut, TNI Didorong Tingkatkan Kapasitas SDM

Di sisi lain, dia melihat insiden ini menjadi momentum bagi TNI. Terutama, dalam untuk melakukan reformasi mendalam terkait penanganan amunisi. 

"Saya pikir kita harus memandang peristiwa ini sebagai pengingat pahit dan momentum krusial untuk melakukan reformasi mendalam," kata dia.

Jaleswari menjelaskan pertama perlu ada investasi strategis dan berkelanjutan dalam modernisasi fasilitas pemusnahan amunisi dengan mengadopsi teknologi canggih yang meminimalkan paparan manusia, baik militer maupun sipil terhadap bahaya dan memastikan keamanan lingkungan. 

Selanjutnya, ia menilai perlu dilakukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia untuk memastikan penanganan amunisi sesuai standar operasional prosedur yang tepat.

"Indonesia harus berinvestasi dalam pengembangan kapasitas sumber daya manusia yang substansial, melalui pelatihan kelas dunia dan program sertifikasi untuk personel yang terlibat dalam penanganan bahan peledak, menjamin bahwa mereka memahami dan menerapkan standar keselamatan internasional," katanya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)