Pelaksana tugas (Plt) Menteri BUMN Dony Oskaria. Metrotvnews.com/Fachri
Riza Aslam Khaeron • 30 September 2025 14:08
Jakarta: Nama Dony Oskaria mencuat dalam dunia bisnis dan pemerintahan Indonesia. Setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dony kini kini merangkap sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Menteri BUMN dan Chief Operating Officer (COO) Danantara per 19 September 2025.
Dony memiliki rekam jejak panjang dalam dunia korporasi dan perbankan. Kariernya yang cemerlang dan kekayaan yang cukup besar menjadikannya sosok yang diperhitungkan dalam lanskap ekonomi nasional. Berikut profilnya.
Latar Belakang dan Pendidikan
Dony Oskaria lahir di Tanjung Alam, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, 26 September 1969. Ia menempuh pendidikan dasar di kampung halamannya dan kemudian melanjutkan pendidikan menengah di Padang dan Jakarta.
Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, Dony sempat berkuliah di Jurusan Akuntansi Universitas Andalas. Namun, merasa tidak cocok dengan jurusan tersebut, ia kemudian pindah ke Jurusan Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran dan lulus pada 1996.
Tidak berhenti di situ, Dony melanjutkan pendidikannya dengan mengambil program MBA di
The Asian Institute of Management, Filipina, dan meraih gelar tersebut pada 2009.
Karier Awal dan Perjalanan Profesional
Dony memulai kariernya di dunia perbankan sebagai petugas call center di Bank Universal. Kemampuannya yang luar biasa dalam memahami kebutuhan nasabah membuatnya cepat naik jabatan hingga menjadi kepala divisi personal banker.
Pada tahun 2004, Dony bergabung dengan Bank Mega dan dipercaya memegang berbagai posisi strategis di bawah naungan CT Corp. Di CT Corp, Dony menduduki posisi CEO di beberapa anak perusahaan yang bergerak di sektor perhotelan, hiburan, dan pariwisata.
Seiring dengan keterlibatan CT Corp dalam investasi di Garuda Indonesia, Dony ditunjuk sebagai perwakilan di maskapai penerbangan pelat merah tersebut. Pada akhir tahun 2014, Dony diangkat menjadi anggota Dewan Komisaris Garuda Indonesia, posisi yang dipegangnya hingga 2019.
Sebelumnya, ia juga sempat menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia.
Pada Januari 2016, Presiden Joko Widodo mempercayakan Dony untuk menjadi anggota Dewan Penasihat Presiden Bidang Ekonomi dan Industri di Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN). Dalam posisi ini, Dony bertanggung jawab atas pengembangan industri pariwisata di Indonesia.
Pada tahun 2021, Dony diangkat menjadi Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney), perusahaan holding BUMN di bidang pariwisata. Di bawah kepemimpinannya, InJourney berhasil melakukan berbagai transformasi strategis untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai tujuan wisata global.
Pengangkatan sebagai COO Danantara dan Plt Menteri BUMN
Pada 20 Oktober 2024, Dony dilantik sebagai Wakil Menteri BUMN dalam Kabinet Merah Putih di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Pengangkatan ini berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 73/M Tahun 2024 tentang Pengangkatan Wakil Menteri Negara.
Beberapa bulan kemudian, pada 24 Februari 2025, Presiden Prabowo meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (
Danantara). Dony ditunjuk sebagai Chief Operating Officer (COO)
Danantara untuk mendampingi Rosan Perkasa Roeslani sebagai CEO dan Pandu Patria Sjahrir sebagai Chief Investment Officer (CIO).
Sebagai COO
Danantara, Dony membawahi divisi Chief of Legal and Risk Management serta Asset Management (AM). Ia juga aktif mengawal isu strategis seperti penyelamatan proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung melalui pendekatan terintegrasi antara KAI,
Danantara, dan pemerintah.
Pada 19 September 2025, Presiden Prabowo menunjuk Dony Oskaria sebagai Plt. Menteri BUMN menggantikan Erick Thohir. Penunjukan ini bersifat sementara hingga penetapan menteri definitif, namun secara de facto menempatkan Dony di posisi tertinggi dalam pengelolaan BUMN nasional.
Dengan posisi ganda sebagai Plt. Menteri BUMN, Wakil Menteri, dan COO lembaga investasi negara, Dony kini menjadi salah satu figur teknokrat paling berpengaruh dalam pemerintahan Prabowo.