Lapor Hasil Negosiasi ke AS, Airlangga: RI Ingin Win-win Solution

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: Dok Kemenko Perekonomian

Lapor Hasil Negosiasi ke AS, Airlangga: RI Ingin Win-win Solution

Eko Nordiansyah • 29 April 2025 10:48

Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan secara langsung kepada Presiden Prabowo Subianto mengenai perkembangan dan sejumlah kemajuan penting dari upaya negosiasi terhadap kebijakan tarif resiprokal yang diluncurkan oleh Amerika Serikat (AS).

Sejumlah pertemuan telah dilakukan delegasi Indonesia dalam upaya negosiasi dengan Pemerintah AS tersebut, mulai dari pertemuan dengan US Trade Representative, Secretary Commerce, Secretary Treasury, Director of National Economic Council hingga pertemuan dengan sejumlah pelaku usaha di AS seperti Semikonduktor Industry Association, United States-ASEAN Business Council, United States-Industry Indonesia Society (USINDO), Asia Group, Amazon, Boeing, Microsoft, dan Google.

Selain itu, juga dilakukan pertemuan dengan beberapa negara lain seperti pertemuan dengan Minister for Trade and Tourism Australia serta dengan Minister of Trade, Industry, and Energy Korea Selatan.

"Jadi tidak hanya bicara mengenai tarif, tapi juga bicara mengenai non-tarif barrier dan juga mengenai rencana Indonesia menyimbangkan neraca perdagangan. Jadi kita sebut itu fair and square. Neraca perdagangannya sekitar USD19 juta, kita berikan lebih dari USD19,5 juta,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Selasa, 29 April 2025.
 

Baca juga: 

Negosiasi Tarif Trump, Airlangga Ungkap Perusahaan RI Mau Investasi 2 Miliar USD di AS



(Laporan hasil negosiasi ke AS dengan Presiden Prabowo Subianto. Foto: Dok istimewa)

Investasi perusahaan Indonesia di AS

Selanjutnya, Airlangga juga melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto terkait rencana perusahaan Indorama yang akan melakukan investasi sebesar USD2 miliar di Lousiana, AS untuk sektor blue ammonia. Kemudian, pembahasan dengan AS turut dilakukan terkait dengan critical minerals.

Lebih lanjut, Menko Airlangga juga menyampaikan terkait permintaan Indonesia terhadap tarif resiprokal yang dikenakan Amerika Serikat. Selain itu, sejumlah hal lain yang bersifat teknis seperti kerja sama pendidikan dan sains juga akan terus didorong.

Untuk komoditas-komoditas utama Indonesia yang diekspor ke Amerika, Indonesia melakukan negosiasi agar tarif yang dikenakan dapat setara dengan beberapa negara lain seperti Vietnam dan Bangladesh, sehingga diharapkan dapat terjadi equal level playing field.

Dalam kesempatan tersebut, Airlangga juga menjabarkan tindak lanjut atas upaya negosiasi yang dilakukan Pemerintah Indonesia, salah satunya terkait Pemerintah AS yang menugaskan USTR untuk melanjutkan perundingan teknis dengan Indonesia.

Sebagai landasan bagi kelanjutan pembahasan di tingkat teknis tersebut, Pemerintah Indonesia dan pihak USTR telah melakukan penandatanganan Non-Disclosure Agreement (NDA), sehingga pembahasan yang dilakukan hanya untuk diketahui kedua belah pihak.

“Bapak Presiden memberikan arahan bahwa apa yang kita tawarkan itu adalah win-win solution. Dan kita tidak membedakan satu negara dengan negara lain, jadi artinya relatif apa yang kita tawarkan adalah apa yang sedang kita lakukan di dalam negeri,” jelas Airlangga.

Airlangga juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo telah menyetujui pembentukan 3 Satuan Tugas (Satgas) yang terdiri dari Satgas Perluasan Kesempatan Kerja dan Mitigasi PHK, Satgas Peningkatan Iklim Investasi dan Percepatan Perizinan Berusaha, serta Satgas Perundingan Perdagangan, Investasi, dan Keamanan Ekonomi yang dibentuk sebagai tindak lanjut upaya perundingan yang dilakukan dengan AS.

“Dengan dibentuknya Satgas tersebut, diharapkan dapat mendorong percepatan proses perundingan antara Pemerintah Indonesia dengan AS,” ungkap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)