Plt. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Foto: dok BMKG.
Husen Miftahudin • 21 July 2025 15:39
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meluncurkan Command Center pertama di Indonesia yang dirancang khusus tahan terhadap gempa bumi. Menggunakan teknologi Friction Pendulum, pusat kendali ini memastikan sistem peringatan dini tetap berfungsi meskipun terjadi guncangan besar.
Command Center yang dibangun di Jakarta ini sebagai pusat utama pengolahan data dan kendali operasional peringatan dini bencana. Proyek ini merupakan bagian dari Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) yang didanai Bank Dunia. Fasilitas cadangan (backup center) juga dibangun di Bali untuk memastikan kontinuitas layanan jika pusat utama terdampak.
"Gedung ini kami rancang dengan struktur tahan gempa yang mengandalkan teknologi Friction Pendulum Base Isolator untuk meredam guncangan. Artinya, ketika gempa terjadi, seluruh sistem tetap bisa berjalan tanpa gangguan. Ini bukan sekadar gedung, tapi jantung dari sistem penyelamat nyawa," kata Plt. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat peresmian di Jakarta, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 21 Juli 2025.
Dwikorita menambahkan, IDRIP merupakan langkah strategis untuk memperkuat sistem nasional peringatan dini berbasis geofisika dan iklim, yaitu Tsunami Early Warning System (TEWS), Earthquake Early Warning System (EEWS), Meteorology Early Warning System (MEWS), dan Climatology Early Warning System (CEWS).
Pusat kendali ini akan mengintegrasikan seluruh sistem tersebut dalam satu ruang komando, dengan kemampuan monitoring 24/7 dan sistem backup canggih. "Kami membangun ini sebagai komitmen terhadap Visi Indonesia Emas 2045, menjadikan Indonesia negara tangguh bencana dan berdaulat teknologi," lanjut dia.
Baca juga: WIKA Perkuat Infrastruktur Kesehatan Indonesia Berstandar Internasional |