PBB: Israel Blokir Total Bantuan ke Gaza Selama 50 Hari

Truk bantuan kemanusiaan menunggu untuk bisa masuk ke Jalur Gaza. (Anadolu Agency)

PBB: Israel Blokir Total Bantuan ke Gaza Selama 50 Hari

Willy Haryono • 22 April 2025 18:01

New York: Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyampaikan keprihatinan mendalam atas blokade total bantuan kemanusiaan yang diberlakukan Israel terhadap Jalur Gaza sejak 50 hari terakhir.

Dalam pernyataan resmi yang disampaikan pada Senin kemarin, juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan bahwa sejak awal Maret, tidak ada satu pun truk bantuan yang diizinkan Israel masuk ke Gaza, termasuk yang membawa makanan, bahan bakar, dan obat-obatan.

“Sejak awal Maret, tidak ada satu pun truk yang membawa makanan, bahan bakar, obat-obatan, atau barang-barang penting lainnya, walau barang-barang tersebut sangat penting bagi kelangsungan hidup masyarakat,” kata Dujarric, dikutip dari Yeni Safak, Selasa, 22 April 2025.

Situasi ini semakin memperburuk krisis kemanusiaan yang telah berlangsung selama berbulan-bulan di wilayah terkepung tersebut.

Krisis lapangan dan seruan akses kemanusiaan

Blokade yang terus berlangsung terhadap Gaza telah menyebabkan sejumlah layanan dasar lumpuh total. Ransum makanan semakin dipotong, pasokan obat-obatan dan vaksin kritis habis, dan sebagian besar ambulans tidak lagi beroperasi karena kekurangan bahan bakar. Sejumlah toko roti terpaksa tutup karena tidak mendapat pasokan gas.

“Dampak dari pemblokiran penuh bantuan kemanusiaan yang terus berlanjut ini sangat menghancurkan. Anak-anak dan orang dewasa sama-sama kelaparan. Akses ke perawatan kesehatan berantakan,” tutur Dujarric.

PBB juga mencatat peningkatan kekerasan terhadap warga sipil dan pekerja kemanusiaan di Gaza. “Terlalu banyak warga sipil, termasuk pekerja bantuan, yang terbunuh,” ujar Dujarric, seraya menyerukan pertanggungjawaban atas semua pelanggaran. Ia menekankan pentingnya gencatan senjata yang dapat membuka jalan bagi aliran bantuan tanpa hambatan.

Konflik berkelanjutan dan jumlah korban

Sejak pecahnya perang Israel dan Hamas pada Oktober 2023, lebih dari 51.200 warga Palestina dilaporkan tewas. Blokade total dimulai pada 2 Maret, tak lama setelah berakhirnya gencatan senjata tahap pertama yang berlangsung selama 42 hari.

Israel kembali melancarkan serangan pada 18 Maret, menghentikan proses negosiasi gencatan senjata yang sebelumnya disepakati pada Januari.

PBB terus mendorong semua pihak untuk mengutamakan perlindungan terhadap warga sipil dan menjamin akses kemanusiaan yang tidak terputus ke Gaza. Pembicaraan gencatan senjata selanjutnya diharapkan dapat membuka jalur logistik bantuan serta memberikan ruang bagi upaya penyelamatan nyawa dan pemulihan kemanusiaan. (Muhammad Adyatma Damardjati)

Baca juga:  WFP: Dua Juta Warga Gaza Bergantung Sepenuhnya pada Bantuan Kemanusiaan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)