Ilustrasi. Foto: Dok MI
Jakarta: Emas telah lama dikenal sebagai salah satu instrumen investasi yang diminati masyarakat. Selain memiliki nilai yang stabil, emas juga dianggap sebagai safe haven untuk melindungi kekayaan dari inflasi. Namun, masih banyak mitos yang beredar seputar investasi emas.
Melansir laman Logam Mulia, berikut adalah beberapa mitos dan fakta yang perlu diketahui sebelum memutuskan berinvestasi emas.
Mitos 1: Hanya orang kaya yang bisa berinvestasi emas
Fakta:
Banyak orang mengira bahwa investasi emas hanya bisa dilakukan oleh mereka yang memiliki uang melimpah. Padahal, kini emas bisa dibeli dengan modal kecil. Misalnya, emas batangan Antam tersedia mulai dari bobot 0,5 gram dengan harga sekitar Rp579 ribu.
Selain itu, platform emas digital memungkinkan investasi dimulai dengan nominal yang lebih terjangkau, sehingga siapa pun bisa memulainya tanpa menunggu menjadi kaya terlebih dahulu.
Mitos 2: Investasi emas berisiko tinggi
Fakta:
Emas justru termasuk instrumen investasi dengan risiko rendah. Meskipun harganya fluktuatif dalam jangka pendek, nilai emas cenderung naik dalam jangka panjang (5-10 tahun). Hal ini membuat emas menjadi pilihan yang relatif aman dibandingkan instrumen lain yang lebih volatil.
Mitos 3: Beli emas harus saat harganya turun
Fakta:
Menunggu harga emas turun sebelum membeli sering kali tidak efektif karena fluktuasi harga sulit diprediksi. Lebih baik berinvestasi secara rutin dengan dana yang telah dialokasikan, tanpa mengganggu kebutuhan sehari-hari. Strategi ini dikenal sebagai dollar-cost averaging dan bisa membantu mengurangi risiko timing yang tidak tepat.
(Ilustrasi emas. MI/Usman Iskandar)
Mitos 4: Investasi emas tidak cocok untuk pemula
Fakta:
Banyak orang percaya investasi emas sangat sulit untuk orang yang baru memulai. Namun, sebenarnya emas dianggap sebagai salah satu alat investasi yang paling mudah.
Dengan adanya emas digital, Anda bisa melakukan pembelian, penjualan, dan juga memantau harga emas secara langsung melalui aplikasi. Anda tidak perlu menyimpan emas secara fisik karena seluruh transaksi tercatat dalam format digital, menjadikannya sangat praktis dan aman bagi semua orang.
Mitos 5: Hanya emas fisik yang menguntungkan
Fakta:
Emas digital menawarkan keuntungan praktis, seperti tidak perlu khawatir tentang penyimpanan atau risiko kehilangan. Selain itu, transaksi bisa dilakukan kapan saja dengan mudah, sementara nilai keuntungannya tetap sebanding dengan emas fisik.
Mitos 6: Emas tidak memberi keuntungan jangka pendek
Fakta:
Meski emas lebih ideal untuk investasi jangka panjang, tapi ada kemungkinan untuk meraih keuntungan dalam waktu singkat ketika harga emas melonjak secara drastis. Namun, seharusnya emas dipersepsikan sebagai alat untuk diversifikasi dan pelindung nilai, bukannya untuk tujuan spekulatif.
Investasi emas tetap menarik karena nilainya yang stabil dan potensi keuntungan jangka panjang. Dengan memahami mitos dan fakta di atas, masyarakat bisa lebih bijak dalam memulai investasi emas, baik secara fisik maupun digital. (
Avifa Aulya Utami Dinata)