ilustrasi
Hendrik Simorangkir • 6 March 2025 19:06
Tangerang: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang mencatat terdapat ribuan pekerja di sejumlah industri di wilayahnya terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Hal tersebut terdampak kepada industri yang berorientasi terhadap ekspor.
"Kurang lebih ada 3.000-an (PHK) pada 2025 ini, paling banyak dari PT Victory Cingluh Indonesia," ujar Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Tangerang, Rudi Hartono, Kamis, 6 Maret 2025.
Menurut Rudi, gelombang PHK itu telah menghantam industri padat karya di wilayahnya pasca pandemi covid-19. Terlebih industri-industri yang beroperasi di wilayah Kabupaten Tangerang umumnya berorientasi terhadap ekspor. Hal tersebut merupakan dampak luas dari pelemahan ekonomi global terhadap sejumlah industri.
"Memang dampak secara global, tidak seimbang antara produksi dan permintaan. Jika tidak seimbang jadinya perusahaan akan melakukan efisiensi. Itu yang dilakukan pasti akan terjadi," katanya.
Namun, Rudi menambahkan, hal tersebut berbeda dengan yang terjadi pada PT Mayora Indah Tbk, yang viral juga melakukan PHK terhadap para pekerjanya.
"Mayora beda, karena itu habis kontrak, ada 200-an karyawannya PHK. Kalau di PT Victroy Cingluh karena order dari luar negeri turun drastis," jelasnya.
Menurut Rudi, dengan pelemahan ekonomi global saat ini, Pemerintah Kabupaten Tangerang berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi dari sektor UMKM dengan memanfaatkan konsumsi dalam negeri. Dari hampir empat juta penduduk Kabupaten Tangerang, saat ini terdapat 2,5 juta angkatan kerja dengan jumlah pengangguran 0,06 persen.
"Saat ini karena ekonomi di luar negeri juga kurang baik, kita dorong perkuat UMKM, karena penduduk kita besar. Kita akan terus berupaya, bulan ini kita buka BLK (balai latihan kerja) Kosambi," ungkapnya.