Wakil Ketua Aliansi Dosen ASN Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Seluruh Indonesia (ADAKSI) Anggun Gunawan. Dok. Metro TV
Achmad Zulfikar Fazli • 8 March 2025 10:45
Jakarta: Wakil Ketua Aliansi Dosen ASN Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Seluruh Indonesia (ADAKSI) Anggun Gunawan menilai ada persoalan filosofis yang membuat tunjangan kinerja (tukin) dosen tak kunjung cair. Salah satu persoalannya, yakni sistem pendidikan tinggi di Indonesia masih menganut Neoliberalis.
Anggun menjelaskan dengan sistem tersebut, negara semakin lama memperkecil anggaran untuk dunia pendidikan tinggi. Efeknya terdapat klasterisasi perguruan tinggi, yakni Perguruan Tinggi Negeri sebagai Satuan Kerja Kementerian (PTN-Satker), Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum PTN-BLU), dan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH).
"Di mana BLU dan PTN-BH itu dipaksa pemerintah untuk memberikan remun, atau tunjangan berdasarkan pendapatan dari kampusnya," kata Anggun kepada Metro TV, Jumat 7 Maret 2025.
Dia membeberkan persoalan lainnya ialah intelektual kontrol teori. Menurut dia, ada semacam gerakan sistematis agar dosen dengan sengaja digaji rendah, sehingga mereka sibuk mencari penghasilan tambahan.
"Dan, secara tidak langsung itu akan mencoba untuk agar dosen tidak kritis terhadap kebijakan pemerintah. Jadi saya melihat ada sesuatu yang sifatnya sistemik dalam hal dosen tidak diberikan tunjangan kinerja," ujar dia.
Baca Juga:
Aliansi Dosen Bersuara Soal Tunjangan Kinerja Tak Kunjung Cair |