Apa Itu Obligasi? Berikut Jenis, Keuntungan dan Risikonya

Ilustrasi obligasi. Foto: dok Canva.

Apa Itu Obligasi? Berikut Jenis, Keuntungan dan Risikonya

Husen Miftahudin • 30 July 2025 13:30

Jakarta: Obligasi (bonds) merupakan salah satu instrumen investasi yang cukup populer di kalangan investor, baik individu maupun institusi. Disebut juga sebagai surat utang, obligasi diterbitkan oleh pihak yang membutuhkan dana seperti pemerintah, perusahaan, atau institusi lainnya untuk dijual kepada investor dalam jangka waktu menengah hingga panjang.

Membeli obligasi, berarti meminjamkan dana kepada penerbit obligasi. Sebagai gantinya, penerbit akan mengembalikan dana pokok pada saat jatuh tempo serta membayar bunga atau kupon secara berkala. Kupon ini bisa bersifat tetap (fixed rate) atau mengambang (floating rate), tergantung jenis obligasinya. Umumnya, pembayaran kupon dilakukan setiap enam bulan atau setahun sekali.

Obligasi memiliki karakteristik utama seperti imbal hasil yang tetap melalui kupon, pengembalian pokok saat jatuh tempo, dan dapat diperjualbelikan di pasar sekunder. Karena sifatnya yang relatif stabil, obligasi sering digunakan sebagai instrumen investasi jangka menengah hingga panjang oleh para investor global.
 

Baca juga: Ragam Investasi Jangka Panjang buat Masa Depan
 

Jenis obligasi

 

1. Obligasi pemerintah

Diterbitkan oleh pemerintah pusat, seperti Surat Utang Negara (SUN) dan Obligasi Ritel Indonesia (ORI). Obligasi ini dianggap paling aman karena dijamin negara.
 

2. Obligasi korporasi

Diterbitkan oleh perusahaan swasta atau BUMN. Imbal hasilnya lebih tinggi dibanding obligasi pemerintah, namun disertai risiko yang lebih besar.
 

3. Obligasi daerah

Diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai proyek infrastruktur atau layanan publik. Didukung oleh pendapatan daerah dan memiliki dampak sosial jangka panjang.
 

4. Obligasi syariah (sukuk)

Dikelola berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Tidak membayar bunga, melainkan bagi hasil dari usaha yang dibiayai oleh sukuk tersebut.
 

5. Obligasi konversi

Dapat dikonversikan menjadi saham penerbit pada waktu tertentu. Menggabungkan keuntungan pendapatan tetap dan potensi kenaikan nilai saham.


(Ilustrasi. Foto: dok POEMS)
 

Keuntungan investasi obligasi

  1. Imbal hasil lebih tinggi dibanding deposito, terutama untuk obligasi jangka menengah-panjang.
  2. Pendapatan kupon rutin hingga jatuh tempo, biasanya dibayarkan per enam bulan atau per tahun.
  3. Potensi capital gain, jika harga obligasi naik dan dijual di pasar sekunder.
  4. Bisa dijadikan agunan, misalnya untuk mengajukan pinjaman ke bank.
  5. Kepastian imbal hasil di awal, sesuai karakteristik produk yang dibeli.
  6. Jaminan pengembalian modal, terutama pada obligasi pemerintah yang didukung kekuatan fiskal negara.
 

Risiko obligasi

  1. Risiko suku bunga, karena nilai obligasi bisa turun jika suku bunga pasar naik.
  2. Risiko gagal bayar, jika penerbit tidak mampu membayar bunga atau pokok utang.
  3. Risiko capital loss, jika obligasi dijual sebelum jatuh tempo dengan harga lebih rendah.

Dengan memahami mekanisme, jenis, dan risikonya, investor perlu menyesuaikan obligasi yang dipilih dengan tujuan dan profil risikonya. Jika mengutamakan keamanan, obligasi pemerintah menjadi pilihan ideal. Namun bagi yang ingin imbal hasil lebih tinggi, obligasi korporasi atau konversi bisa dipertimbangkan, tentu dengan pertimbangan risikonya. (Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)