Demonstran Gen Z bentrok dengan aparat kepolisian di Mexico City, Meksiko. (Jose Mendez / EPA)
Willy Haryono • 16 November 2025 15:53
Mexico City: Ribuan orang turun ke jalanan Mexico City, Meksiko, untuk memprotes kejahatan dan korupsi, dengan total 120 orang terluka, menurut otoritas setempat.
Pablo Vazquez, sekretaris keamanan ibu kota Meksiko, mengatakan dari jumlah tersebut, 100 merupakan petugas polisi, 40 di antaranya harus dirawat di rumah sakit, sementara 20 orang ditangkap.
Mengutip dari Sky News, Minggu, 16 November 2025, aksi tersebut sebagian besar berlangsung damai, namun berakhir dengan sejumlah bentrokan dengan aparat. Demonstrasi ini diorganisir oleh kelompok anak muda di bawah nama Generasi Z.
Wali Kota Mexico City, Clara Brugada, menulis di X bahwa “ekspresi kekerasan melanggar hak orang lain” dan mengecam tindakan apa pun yang dilakukan oleh “kelompok radikal demonstran”.
Salah satu kelompok bernama Generation Z Mexico menyerukan protes tersebut dan dalam sebuah “manifesto” yang beredar di media sosial menyatakan bahwa mereka mewakili kaum muda Meksiko yang muak dengan kekerasan, korupsi, dan penyalahgunaan kekuasaan.
Meksiko belakangan ini diguncang serangkaian pembunuhan profil tinggi, termasuk penembakan fatal terhadap wali kota Uruapan pada perayaan Day of the Dead di awal bulan. Para pendukung Carlos Alberto Manzo Rodriguez, yang vokal mengkritik kejahatan terorganisir, terlihat mengenakan topi jerami—simbol gerakan politik sang wali kota.
Saksi mata mengatakan kepada Reuters bahwa sekelompok kecil demonstran merobohkan pagar di sekitar Istana Nasional, kediaman Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum, sehingga memicu bentrok dengan polisi anti huru-hara yang menggunakan gas air mata.
Sebagian demonstran di Mexico City memprotes partai Sheinbaum, sementara lainnya menyerukan langkah negara yang lebih kuat untuk menghentikan kejahatan dan kekerasan, sambil meneriakkan: “Carlos tidak mati, pemerintah yang membunuhnya.”
Aksi serupa juga berlangsung di berbagai wilayah lain di Meksiko, termasuk di negara bagian Michoacan di mana Manzo dibunuh.
Reuters melaporkan bahwa pemerintah Meksiko mengklaim aksi protes pada Sabtu sebagian besar diorganisir oleh lawan politik beraliran kanan dan dipromosikan oleh bot di media sosial.
Ini menjadi contoh terbaru dari gelombang protes besar yang digerakkan anak muda, setelah pemberontakan Generasi Z menggulingkan Presiden Madagaskar, Andry Rajoelina, awal bulan ini.
September lalu, demonstrasi anti-pemerintah di Nepal yang meletus usai pemblokiran sejumlah platform media sosial juga memicu kerusuhan besar dan berujung pengunduran diri Perdana Menteri KP Sharma Oli.
Baca juga: Demo Gen Z Nepal Melawan Pemerintah Berujung Bentrok, 10 Orang Dilaporkan Tewas