Kemenag Pastikan Proses Belajar Mengajar di Ponpes Al Khoziny Kembali Normal

Kementerian Agama (Kemenag), dalam kunjungan bersama Kemenko PMK dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) beberapa waktu lalu. (Humas Kanwil Kemenag Jatim)

Kemenag Pastikan Proses Belajar Mengajar di Ponpes Al Khoziny Kembali Normal

Amaluddin • 17 November 2025 17:28

Sidoarjo: Aktivitas belajar dan mengaji di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, telah kembali normal. Pemulihan ini terjadi pascainsiden ambruknya salah satu bangunan pondok sekitar sebulan lalu.

Kepastian disampaikan langsung oleh jajaran Kementerian Agama (Kemenag) dalam kunjungan kerja bersama dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) serta Kementerian Pekerjaan Umum. Kunjungan lintas kementerian ini bertujuan mendampingi pemulihan ponpes sekaligus mengecek lokasi untuk rencana rekonstruksi gedung sesuai standar teknis dan perizinan.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kemenag, Basnang Said, menegaskan seluruh kegiatan pendidikan di ponpes tersebut telah pulih dan berjalan lancar.

“Alhamdulillah setelah kejadian ambruknya ponpes, proses mengaji dan belajar mengajar sudah berjalan kembali,” kata Basnang Said, Senin, 17 November 2025.

Ia menyebut pemulihan aktivitas pendidikan menjadi prioritas utama pemerintah. Langkah ini agar para santri dapat terus belajar dengan aman sambil menunggu proses rekonstruksi bangunan.

Menurut Basnang, insiden ini menjadi pengingat penting untuk meningkatkan pengawasan terhadap sarana dan prasarana pesantren. "Kejadian ini berdampak pada keseriusan pemerintah dalam memperhatikan pesantren yang ada di Indonesia,” tegasnya.
 

Dalam dialog dengan pihak pesantren, pemerintah membahas rencana pembangunan gedung baru sebagai ruang pembelajaran. Rekonstruksi akan mengutamakan pemenuhan standar teknis bangunan pendidikan keagamaan yang aman dan layak.

“Keselamatan dan kenyamanan santri adalah hal yang utama. Seluruh proses pembangunan harus memenuhi ketentuan perencanaan, perizinan, dan standar konstruksi yang berlaku,” jelas Basnang.

Kemenko PMK dan Kementerian PUPR akan mengawal aspek teknis dan administratif. Pengawasan ini memastikan rekonstruksi berjalan sesuai prosedur serta hasilnya dapat dimanfaatkan secara optimal.


Lokasi musala ambruk Ponpes Al Khoziny Sidoarjo bersih dan rata dengan tanah. (Dokumentasi: BNPB)

Basnang juga menyampaikan, Kemenag sedang mempersiapkan pembentukan Direktorat Jenderal khusus Pesantren. Kebijakan ini sebagai tindak lanjut amanat Undang-Undang Pesantren. Kehadiran Ditjen baru nantinya fokus pada penguatan fasilitas dan kelembagaan, tanpa mencampuri metode pengajaran yang menjadi otoritas masing-masing pesantren.

Selain itu, Kemenag menyiapkan program beasiswa bagi santri untuk melanjutkan kuliah di berbagai bidang. Beasiswa mencakup teknik sipil, kedokteran, keperawatan, hingga manajemen. Diharapkan, lulusan nantinya dapat kembali mengabdi ke pesantren.

“Harapannya, setelah lulus para santri dapat kembali ke ponpes dan mengimplementasikan ilmunya untuk kemajuan pesantren,” kata Basnang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)