Hamas Kemungkinan Bebaskan 33 Sandera dalam Tahap Pertama Kesepakatan Gencatan Senjata

Pejuang Hamas dikabarkan akan bebaskan 33 sandera Israel. Foto: Anadolu

Hamas Kemungkinan Bebaskan 33 Sandera dalam Tahap Pertama Kesepakatan Gencatan Senjata

Fajar Nugraha • 14 January 2025 17:18

Doha: Mediator pada Senin 13 Januari 2024 menyampaikan draf akhir perjanjian gencatan senjata kepada Israel dan Hamas selama perundingan di Doha. Dua pejabat Israel mengatakan bahwa kelompok pejuang Hamas kemungkinan akan membebaskan 33 sandera selama tahap pertama dari perjanjian gencatan senjata yang sedang berkembang.

Qatar menyampaikan draf tersebut kepada kedua belah pihak selama perundingan di Doha, yang juga dihadiri oleh kepala badan mata-mata Israel, Mossad dan Shin Bet serta perdana menteri Qatar.

Seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada wartawan pada hari Senin bahwa negara tersebut yakin bahwa sebagian besar dari 33 sandera masih hidup, seraya menambahkan bahwa jenazah para sandera yang telah meninggal juga diharapkan akan dibebaskan selama gencatan senjata awal selama 42 hari.

“Setelah ditandatangani, pejabat tersebut mengatakan bahwa Israel siap untuk segera melaksanakan kesepakatan gencatan senjata,” CNN melaporkan.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) yang akan lengser Joe Biden dalam pidatonya pada Senin mengatakan bahwa Washington "mendesak keras" untuk menutup kesepakatan ini. Biden menambahkan bahwa kesepakatan yang telah mereka susun akan "membebaskan para sandera, menghentikan pertempuran, memberikan keamanan bagi Israel, dan memungkinkan kami untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan secara signifikan kepada warga Palestina yang sangat menderita dalam perang yang dimulai oleh Hamas ini".

Mengekspresikan empati terhadap warga Palestina, Biden berkata, "Mereka telah melalui neraka".

Sementara itu, Presiden terpilih AS Donald Trump, yang akan dilantik pada 20 Januari, juga mengatakan kepada Newsmax, "Kami sangat dekat untuk menyelesaikannya".

Ia memperkirakan kesepakatan tersebut akan ditandatangani "mungkin pada akhir minggu ini".

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan juga mengatakan kepada Bloomberg bahwa ada kemungkinan untuk mencapai kesepakatan, seraya menambahkan bahwa "tekanan semakin meningkat bagi Hamas untuk menyetujui".

"Itu sudah ada di depan mata, jadi pertanyaannya sekarang adalah dapatkah kita semua bersama-sama memanfaatkan momen ini dan mewujudkannya," kata Sullivan.

Setelah berbincang dengan utusan Timur Tengah Biden, perdana menteri Qatar, dan pejabat Israel, "ada kesan umum bahwa ini bergerak ke arah yang benar".

Seorang diplomat yang dekat dengan perundingan tersebut mengatakan kepada CNN bahwa putaran terakhir perundingan untuk menyelesaikan masalah lainnya akan berlangsung di Doha pada hari Selasa.

Di sisi lain, kepala Komisi Palestina untuk Tahanan dan Mantan Tahanan, Qadura Fares, mengatakan kepada media tersebut bahwa ia akan ke Doha untuk memberi tahu mediator tentang daftar tahanan yang akan dibebaskan jika "kesepakatan terwujud".

Pembebasan 33 sandera berarti tahap pertama kesepakatan telah ditandatangani, dan dengan ini pada hari ke-16 pelaksanaan perjanjian, tahap kedua negosiasi akan dimulai dengan maksud untuk mengakhiri perang.

Kesepakatan damai terbaru

Menurut proposal perdamaian terbaru, pasukan Israel akan mempertahankan kehadiran mereka di sepanjang Koridor Philadelphia, yang merupakan daratan sempit di sepanjang perbatasan Mesir-Gaza.

Israel juga akan mempertahankan zona penyangga di dalam Gaza di sepanjang perbatasannya sendiri, CNN melaporkan, mengutip para pejabat.

Selain itu, penduduk Gaza utara juga akan diizinkan untuk kembali ke rumah mereka dengan bebas. Namun, seorang pejabat Israel mengklaim bahwa "pengaturan keamanan" yang tidak disebutkan akan diberlakukan.

Tahanan Palestina yang bertanggung jawab atas pembunuhan warga Israel dilaporkan tidak akan dibebaskan ke Tepi Barat tetapi ke Jalur Gaza atau ke luar negeri setelah perjanjian yang diperlukan dibuat dengan negara-negara asing.

Setelah serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel, negara itu memulai operasi militernya terhadap kelompok militan di Gaza. Dalam serangan Hamas, sekitar 1.200 orang tewas, dan 250 lainnya disandera.

Sementara itu, kementerian kesehatan Palestina mengatakan militer Israel sejak itu telah menewaskan sedikitnya 46.565 warga Palestina di Gaza.

Dengan berkecamuknya perang di wilayah Timur Tengah, Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir telah bekerja selama lebih dari setahun dalam perundingan negosiasi untuk mengakhiri perang di Gaza dan membawa perdamaian sebagai gantinya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)