Protes Krisis Kemanusiaan di Gaza, Chile Tarik Atase Militer dari Israel

Anak-anak di Gaza kelaparan akibat perang yang melanda saat ini. Foto: Anadolu

Protes Krisis Kemanusiaan di Gaza, Chile Tarik Atase Militer dari Israel

Fajar Nugraha • 29 May 2025 20:04

Tel Aviv: Pemerintah Chile mengumumkan bahwa mereka akan menarik atase militer, pertahanan, dan angkatan udaranya dari Tel Aviv. Penarikan dilakukan  dengan alasan kondisi kemanusiaan yang mengerikan yang dihadapi rakyat Palestina di Gaza oleh serangan Israel.

Kementerian Luar Negeri Chile mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keputusan untuk menarik atase militer, pertahanan, dan angkatan udaranya dari Kedutaan Besar Chili di Tel Aviv telah dikomunikasikan kepada otoritas Israel.

“Keputusan ini sudah dikoordinasikan dengan Kementerian Pertahanan, dipicu dari situasi kemanusiaan yang sangat serius yang saat ini dialami oleh penduduk Palestina di Jalur Gaza,” ujar Kementerian Luar Negeri Chile, seperti dikutip Anadolu, Kamis 29 Mei 2025.

”Operasi militer yang tidak proporsional dan tidak pandang bulu oleh tentara Israel serta hambatan terus-menerus untuk mengizinkan bantuan masuk ke wilayah Palestina yang terkepung, menjadi pemicu keputusan,” kata pihak Chile.

Menurut situs web kementerian, para pejabat tersebut termasuk Atase Pertahanan dan Angkatan Udara Kolonel Christian Stuardo Nunez, Atase Militer Kolonel Marcelo Elo Rodriguez, dan Atase Angkatan Laut Kapten Pedro Perez Flores.

Tindakan terbaru ini menyoroti pola ketegangan diplomatik antara pemerintahan Presiden Gabriel Boric dan Israel sejak ia menjabat. Gesekan signifikan muncul pada September 2022 ketika Boric menolak bertemu dengan Duta Besar Israel Gil Artzyeli di Istana La Moneda untuk menerima surat kepercayaannya.

Ketegangan kembali berkobar pada April 2024, ketika Boric melarang Israel menghadiri Pameran Udara dan Antariksa Internasional (FIDAE), yang ditafsirkan Tel Aviv sebagai sanksi politik, yang semakin memperburuk hubungan bilateral.

Boric kemudian memanggil kembali duta besar Chile untuk Israel untuk konsultasi pada November 2023, setelah pengeboman kamp pengungsi, dan mengumumkan dukungan pemerintahnya terhadap gugatan Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional (ICJ).

Dalam pernyataan tersebut, Pemerintah Chile menegaskan kembali tuntutannya agar Israel "menghentikan operasi militernya di Wilayah Palestina yang Diduduki, mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan, dan menghormati hukum internasional dan hukum humaniter internasional."

Sebelumnya pada hari Rabu, sedikitnya 24 warga Palestina tewas dalam serangkaian serangan udara mematikan Israel di Jalur Gaza, menandai hari ke-600 konflik mematikan tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)