Buyback Disebut Jadi Sinyal Kebangkitan Bank Pelat Merah

Jakarta: Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Anggia Ermarini menilai rencana pembelian kembali saham atau buyback oleh perbankan Himbara, termasuk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), akan menjadi angin segar bagi para investor pasar modal.

"Jika melihat beberapa waktu terakhir, saham perbankan sedang dalam tekanan yang lumayan, baik karena faktor makroekonomi lokal maupun global. Itulah yang mendorong langkah buyback sebagai salah satu aksi untuk memperbaiki kondisi saham yang undervalue," jelas Anggia dalam keterangan tertulis, Selasa, 25 November 2025.

Menurut Anggia, langkah tersebut mencerminkan kepercayaan diri manajemen terhadap kekuatan fundamental perbankan pelat merah di tengah tekanan pasar yang terjadi belakangan ini.

Ia menjelaskan, strategi buyback juga menunjukkan emiten perbankan, khususnya bank-bank Himbara, masih memiliki permodalan yang kuat. Terlebih, saat ini mereka juga mendapat tambahan likuiditas dari penempatan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun, yang menjadi sentimen positif bagi sektor perbankan.
 

Baca juga: Buyback Bank Mandiri Jadi Prospek Jangka Panjang Industri Perbankan Nasional

(Ilustrasi. Foto: Ajaib.co.id)
 

Jaga fungsi intermediasi

Anggia berharap, bank-bank pelat merah yang melakukan buyback tetap mampu menjaga fungsi intermediasi dengan baik. Menurut dia, likuiditas yang kuat harus disalurkan secara produktif agar menjadi pondasi kokoh bagi perekonomian nasional, sekaligus mendorong aktivitas ekonomi di akar rumput.

"Kalau ini berhasil, bank Himbara bisa semakin memberikan efek berganda bagi perekonomian nasional, baik dari sisi pertumbuhan lapangan kerja, peningkatan ekonomi lokal, hingga dukungan terhadap sektor riil dan UMKM," tutur dia.

Sebagai mitra kerja pemerintah sekaligus lembaga pengawas, Anggia menegaskan Komisi VI DPR RI akan terus mengawal setiap aksi korporasi yang dilakukan bank-bank BUMN, termasuk memastikan kinerja penyaluran kredit tetap terjaga dan berorientasi pada kepentingan publik.

"Semoga langkah buyback ini benar-benar menjadi angin segar bagi pemegang saham dan investor, baik domestik maupun global, sekaligus memperkuat kepercayaan terhadap industri perbankan nasional," harap dia.