GMF-BIJB Bangun Kawasan Dirgantara Terpadu di Bandara Kertajati

Bandara Kertajati. Foto dok BIJB.

GMF-BIJB Bangun Kawasan Dirgantara Terpadu di Bandara Kertajati

Husen Miftahudin • 8 December 2025 21:43

Jakarta: PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) dan PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) resmi memulai pembangunan tahap pertama Kertajati Aerospace Park melalui groundbreaking yang berlangsung di Bandar Udara Internasional Jawa Barat, Kertajati, Majalengka.

Momentum ini menjadi lanjutan dari rangkaian kolaborasi strategis yang telah dibangun sebelumnya melalui penandatanganan kerja sama yang mempertegas komitmen seluruh pihak dalam mewujudkan kawasan dirgantara terpadu di Indonesia.

"Hari ini bukan hanya permulaan pembangunan fisik, tetapi langkah besar menuju terwujudnya kemandirian industri dirgantara Indonesia. Kertajati Aerospace Park akan menjadi fondasi baru bagi ekosistem aviasi nasional sebagai pusat kemampuan MRO, manufaktur komponen, logistik, dan pengembangan SDM bertemu dalam satu kawasan yang terintegrasi," ucap Direktur Utama GMF Andi Fahrurrozi, dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 8 Desember 2025.

Pada tahap pertama ini, pengembangan kawasan akan difokuskan pada pembangunan infrastruktur dasar kawasan secara paralel dengan pembangunan hanggar rotary wing. Pekerjaan mencakup pematangan lahan, penyediaan akses jalan internal, serta pembangunan jaringan utilitas utama seperti listrik, air, dan fiber optik, yang dilakukan bersamaan dengan konstruksi hanggar rotary wing untuk mendukung operasional ‘MRO Rotary Wing’ sektor pemerintahan dan layanan terkait lainnya.

Hanggar ini dirancang dengan kapasitas fleksibel untuk menampung beberapa unit helikopter kelas menengah secara bersamaan dan diharapkan mulai beroperasi secara bertahap pada kuartal ketiga hingga kuartal keempat 2026.

Setelah fase awal tersebut terselesaikan, pengembangan kawasan akan dilanjutkan dengan pembangunan konektivitas sisi udara melalui pengembangan apron dan taxiway, serta pembangunan hanggar lanjutan untuk perawatan pesawat fixed wing, fasilitas MRO untuk engine dan componentmanufacture spare part, dan fasilitas pendukung lainnya secara bertahap sebagai bagian dari rencana jangka panjang pengembangan Aerospace Park.

Andi menambahkan, nilai investasi pembangunan tahap pertama, khususnya untuk hanggar dan fasilitas awalnya, berada pada kisaran di atas USD5 juta, yang akan terus berkembang seiring perluasan kawasan pada fase-fase berikutnya.

"Dengan dukungan penuh Pemerintah dan kerja sama erat dengan BIJB, kami yakin Kertajati akan berkembang menjadi pusat gravitasi baru industri aviasi Indonesia dan menciptakan dampak ekonomi yang luas, baik nasional maupun regional," tegas dia.
 

Baca juga: Langkah Pamungkas AHY Hidupkan Kembali Bandara Kertajati


(Groundbreaking ceremony kawasan Aerospace Park Kertajati dan hanggar MRO)
 

Jadi simpul pertumbuhan ekonomi Jawa Barat


Sementara Plt Direktur BIJB Ronald H. Sinaga menegaskan pembangunan tahap awal ini merupakan momentum strategis bagi pengembangan kawasan Kertajati sebagai aerocity dan simpul pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.

"Dengan hadirnya GMF sebagai mitra strategis, kami semakin optimistis Kertajati akan berkembang menjadi pusat aktivitas penerbangan yang terintegrasi, didukung oleh kehadiran para stakeholders kelas dunia," tutur dia.

"Kami percaya kawasan ini akan menjadi ruang bagi tumbuhnya inovasi dan kegiatan industri penerbangan yang berkelanjutan, dengan mengedepankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), sehingga mampu menghadirkan aktivitas industri bernilai tambah bagi daerah dan nasional," lanjut Ronald menambahkan.

Adapun, pengembangan jangka panjang Kertajati Aerospace Park meliputi rencana kawasan industri dirgantara yang lebih luas, termasuk fasilitas manufaktur, pusat logistik, fasilitas pelatihan, dan area pendukung lainnya. Namun seluruh elemen tersebut akan berkembang secara bertahap setelah infrastruktur dasar kawasan dan hanggar utama beroperasi.

Dalam jangka panjang, kawasan ini diharapkan menjadi pusat pertumbuhan baru di Jawa Barat, mendorong partisipasi UMKM sekitar, serta membuka peluang kerja dan investasi di sektor aviasi yang terus bertumbuh. Dengan konsep green, smart, and sustainable industrial development, kawasan ini akan mengedepankan efisiensi energi, pengelolaan limbah sesuai standar global, serta digitalisasi operasional melalui pemanfaatan IoT dan sistem monitoring terpadu.

Kehadiran Kertajati Aerospace Park diharapkan menjadi salah satu katrol utama bagi pertumbuhan ekonomi Jawa Barat, memperkuat posisi Kertajati sebagai simpul logistik dan pusat industri berteknologi tinggi di Indonesia, sekaligus menghadirkan lompatan strategis bagi kemandirian industri aviasi nasional.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Husen Miftahudin)