Bersama Prancis, Indonesia Didorong Bangun Ekosistem Inovasi Berbasis Lokalitas

Wamen Dikti Stella Christie dalam konferensi pers Tahun Inovasi Prancis–Indonesia 2026 di Jakarta, Selasa, 16 Desember 2025. (Metrotvnews.com)

Bersama Prancis, Indonesia Didorong Bangun Ekosistem Inovasi Berbasis Lokalitas

Muhammad Reyhansyah • 16 December 2025 17:42

Jakarta: Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamen Dikti Saintek) Stella Christie menilai Indonesia perlu membangun ekosistem inovasi yang berkelanjutan dengan memaksimalkan kekuatan estetika dan lokalitas. Salah satu upaya yang didorong adalah kolaborasi strategis dengan Prancis yang melibatkan perguruan tinggi dan institusi riset.

Hal tersebut disampaikan Stella dalam konferensi pers Tahun Inovasi Prancis–Indonesia 2026 di Jakarta, Selasa, 16 Desember 2025.

Stella mengakui bahwa salah satu tantangan Indonesia saat ini adalah belum optimalnya pemanfaatan kekuatan budaya dan lokalitas sebagai sumber inovasi jangka panjang.

“Kita harus jujur mengakui bahwa kita belum sepenuhnya memanfaatkan kekuatan estetika dan lokalitas yang kita miliki. Padahal, kita memiliki ekosistem yang sangat potensial untuk menghasilkan inovasi yang berkelanjutan,” ujar Stella.

Menurutnya, inovasi yang dibutuhkan Indonesia bukan sekadar proyek jangka pendek, melainkan inovasi yang memberikan dampak nyata bagi perekonomian nasional hingga global. Karena itu, inovasi harus tertanam dalam sistem yang mampu bertahan melampaui perubahan politik dan kepemimpinan.

Sebagai pembuat kebijakan, Stella menyebut pemerintah dapat meluncurkan berbagai program inovatif. Namun, ia menegaskan bahwa program-program tersebut berisiko terhenti jika tidak ditopang oleh ekosistem yang kuat dan berkelanjutan.

“Dalam pemerintahan, orang-orang berubah. Program bisa saja hilang. Karena itu, inovasi harus ditanamkan dalam ekosistem yang paling berkelanjutan, dan salah satu yang paling kuat adalah universitas,” jelasnya.

Ia menilai perguruan tinggi memiliki peran strategis karena bersifat relatif permanen dan dihuni oleh akademisi yang bekerja dalam jangka panjang. Kondisi tersebut menjadikan universitas fondasi ideal untuk menumbuhkan budaya inovasi lintas generasi.

Dalam konteks kerja sama Indonesia–Prancis, Stella menyebut kolaborasi difokuskan pada penguatan sains, teknologi, dan universitas, dengan cakupan inovasi yang luas. Bidang-bidang tersebut meliputi narasi budaya, agronomi, fesyen, hingga ekonomi kreatif.

“Kita ingin semua itu menjadi satu ekosistem dan sistem yang berkelanjutan,” ujarnya.

Stella juga menuturkan bahwa dirinya bersama Duta Besar Prancis untuk Indonesia Fabien Penone memiliki visi yang sama untuk meningkatkan kerja sama bilateral dari sekadar program-program spesifik menjadi budaya inovasi jangka panjang.

Menurutnya, kunci utama inovasi berbasis riset adalah terciptanya budaya yang mendorong inovasi secara konsisten di seluruh lapisan masyarakat.

“Pertanyaan terpentingnya adalah: apakah kita punya budaya untuk berinovasi? Apakah kita bisa menempatkan peran dan jejaring inovasi di semua level masyarakat?” katanya.

Ia menegaskan bahwa tujuan akhir kerja sama Indonesia–Prancis adalah membangun budaya inovasi yang berakar pada kekuatan masing-masing negara, sekaligus mampu dikombinasikan untuk menghasilkan solusi yang relevan dan bermanfaat secara global.

Baca juga:  Wamen Dikti Soroti Peran Estetika dan Kearifan Lokal dalam Inovasi RI–Prancis

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)