Israel Kembali Langgar Gencatan, Serang Penampungan yang Tewaskan 5 Warga Gaza

Tempat penampungan warga sipil Palestina di Gaza. Foto: Anadolu

Israel Kembali Langgar Gencatan, Serang Penampungan yang Tewaskan 5 Warga Gaza

Fajar Nugraha • 4 December 2025 07:17

Gaza: Lima warga Palestina tewas, dan lainnya terluka dalam serangan Israel di selatan Jalur Gaza pada Rabu malam. Ini adalah sebuah pelanggaran baru terhadap perjanjian gencatan senjata.

“Dua anak termasuk di antara korban dalam serangan yang menargetkan tenda-tenda penampungan warga sipil yang mengungsi di sebuah kamp pengungsi di wilayah Al-Mawasi, Khan Younis,” kata sumber kementerian kesehatan Gaza, seperti dikutip oleh Anadolu, Kamis 4 Desember 2025.

“Beberapa tenda terbakar setelah serangan tersebut,” menurut seorang reporter Anadolu.

Serangan itu terjadi tak lama setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan "merespons setimpal" atas cedera yang dialami tentara dalam bentrokan dengan pejuang Palestina di Rafah.

Militer mengatakan Rabu pagi bahwa lima tentara terluka dalam baku tembak dengan pejuang Palestina yang diduga muncul dari terowongan bawah tanah di Rafah timur.

Militer Israel mengklaim bahwa serangan tersebut menargetkan seorang pejabat senior Hamas di Rafah.

Menurut laporan media Israel, terdapat sekitar 200 pejuang Hamas yang terjebak di dalam terowongan bawah tanah di Rafah, dan Tel Aviv belum menanggapi tuntutan Hamas dan mediator untuk mengizinkan mereka melewati wilayah-wilayah yang dikuasai kelompok tersebut dengan aman.

Hamas mengecam serangan Israel di Khan Younis sebagai "kejahatan perang yang nyata, pengabaian terhadap perjanjian gencatan senjata, dan upaya terang-terangan untuk menghindari kewajiban Israel."

Hamas menganggap Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas dampak eskalasi ini dan meminta para mediator dan negara-negara penjamin untuk memaksa Netanyahu dan pemerintahannya menghentikan "kejahatan" mereka dan mematuhi perjanjian tersebut.

Hamas sebelumnya menyatakan bahwa mereka tidak memiliki hubungan dan kehilangan komunikasi dengan para pejuang yang terjebak di Rafah, menegaskan kepatuhan penuh mereka terhadap perjanjian gencatan senjata, yang mulai berlaku pada 10 Oktober.

Fase pertama dari kesepakatan gencatan senjata mencakup pembebasan sandera Israel dengan imbalan tahanan Palestina. Rencana tersebut juga mencakup pembangunan kembali Gaza dan pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa Hamas.

Israel telah menewaskan lebih dari 70.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai hampir 171.000 lainnya dalam serangan di Gaza sejak Oktober 2023.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fajar Nugraha)