Pemberangkatan 55 relawan untuk membantu penanganan bencana di Kabupaten Agam, Sumatera Barat/Dok. UB
Daviq Umar Al Faruq • 7 December 2025 21:17
Malang: Universitas Brawijaya (UB) melalui Emergency and Disaster Team (EDT) mengirim 55 relawan untuk membantu penanganan bencana di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Para relawan diberangkatkan secara bertahap mulai Sabtu hingga Senin, 6–8 Desember 2025.
Kepala Tim Tanggap Bencana Sumatera UB, Aurick Yudha Nagara, menyampaikan bahwa relawan yang terlibat merupakan gabungan personel dari UB dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Mereka terdiri dari 16 dosen, 10 tenaga kependidikan, dua mahasiswa spesialis, dan 14 mahasiswa.
"Total personel yang diberangkatkan terdiri dari 16 dosen, 10 tenaga kependidikan, 2 mahasiswa spesialis, 14 mahasiswa, dan mengirimkan bantuan berupa obat-obatan, logistik, sembako, peralatan dapur umum, peralatan edukasi serta kebutuhan darurat pengungsi seperti tenda darurat dan peralatan pengolahan air bersih senilai lebih dari 1,5 miliar. Total dana ini merupakan gabungan dari program Kampus UB dan yayasan UB," ujar Aurick, Minggu, 7 Desember 2025.

Banjir bandang di Jembatan Kembar Batas Kota Silaiang Bawah, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Kamis (27/11/2025). ANTARA/Isril
Selain tenaga kemanusiaan, UB juga menyalurkan bantuan obat-obatan, logistik, kebutuhan dapur umum, dan perlengkapan darurat. Mesin penjernih air bersih karya UB turut dikirim untuk mendukung kebutuhan air di lokasi terdampak. Selama di Agam, relawan akan memberikan layanan kesehatan darurat, penyediaan air bersih, dan pendampingan psikososial bagi warga yang mengungsi.
Rektor UB, Widodo, menyampaikan duka cita atas bencana yang melanda Sumatera Barat. Ia menegaskan bahwa perguruan tinggi memiliki tanggung jawab moral untuk hadir di tengah masyarakat. Ia menjelaskan bahwa keberangkatan tim dilakukan dalam tiga gelombang.
“Tim Aju diberangkatkan pada 6 Desember untuk koordinasi awal di Kabupaten Agam, kemudian pengiriman bantuan obat-obatan, teknologi tepat guna, serta logistik pada 7 Desember, hingga keberangkatan dosen dan mahasiswa pada 8 Desember,” kata Widodo.