Mendag Zulkifli Hasan. Foto: dok Biro Humas Kemendag.
Naufal Zuhdi • 25 September 2024 12:40
Jakarta: Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menghadiri diskusi dengan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie yang diikuti juga dengan beberapa anggota Kadin Daerah.
Dalam diskusi tersebut, pria yang akrab disapa Zulhas itu membahas soal isu perekonomian luar negeri sampai dalam negeri. Dalam hal ini, Zulhas mengenyampingkan polemik kepemimpinan Kadin yang terjadi antara Anindya Bakrie dengan Arsjad Rasjid.
"Mulai hari ini kita syukuri data-data dan faktanya lebih baik. Misalnya ekonomi tumbuh masih di atas lima persen, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia 3,0 persen sampai 3,2 persen," kata Zulhas usai diskusi dengan Kadin Indonesia di Menara Kadin, Jakarta, dikutip Rabu, 25 September 2024.
Sedangkan untuk perekonomian dalam negeri, Zulhas mengungkapkan harga-harga kebutuhan sehari-hari itu yang menjadi concern masyarakat luas, sekarang bukan inflasi tapi justru mengalami deflasi.
"Artinya diperkirakan inflasi kita tahun ini antara 2,0 persen sampai 2,3 persen di bawah tahun lalu. Jadi harga-harga stabil dan cenderung turun," beber dia.
(Ilustrasi, logo Kadin Indonesia. Foto: MI/Susanto)
Zulhas pun menyinggung menjelang 20 Oktober atau akhir dari pemerintahan Presiden Joko Widodo, nilai tukar rupiah juga cenderung mengalami penurunan hampir turun 8-10 persen dari yang sempat menyentuh Rp16.600-Rp16.700 per dolar AS dan sekarang sudah berhasil mencapai Rp15.200 per USD.
Selain itu, ia juga menyampaikan Indonesia hanya butuh waktu yang tidak cukup lama untuk bisa menyamai kondisi ekonomi negara maju lainnya seperti Korea Selatan, Tiongkok, dan lain-lain.
"Kita punya semua persyaratan untuk menjadi negara maju asal kita mau. Oleh karena itu memang yang paling penting menurut saya itu persatuan. Kata kuncinya itu kerja sama, kerja sama itu akan terbangun kalau kita bareng-bareng," tutur Zulhas.
Baca juga: Dualisme Kepemimpinan Kadin Indonesia |