Pasukan Israel kembali dapat suntikan dana dari Amerika Serikat. Foto: EFE-EPA
Medcom • 27 September 2024 18:05
Tel Aviv: Israel mengumumkan pada 26 September bahwa mereka telah berhasil mengamankan paket bantuan militer dari Amerika Serikat (AS) senilai USD8,7 miliar atau sekitar Rp131,4 triliun.
Bantuan ini bertujuan untuk mendukung upaya militer Israel yang tengah berlangsung dan mempertahankan keunggulan militer kualitatif di kawasan tersebut.
Paket bantuan ini terdiri dari USD3,5 miliar atau Rp52,9 triliun untuk pengadaan penting masa perang yang telah diterima dan dialokasikan untuk pembelian militer penting, serta USD5,2 miliar atau sekitar Rp78 triliun yang ditujukan untuk penguatan sistem pertahanan udara.
Sistem yang akan diperkuat termasuk Iron Dome, David's Sling, dan sistem laser canggih yang sedang dikembangkan.
Israel saat ini terlibat dalam konflik di dua front, berperang melawan kelompok pejuang Palestina, Hamas di Gaza dan Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon.
Pengumuman mengenai bantuan ini muncul setelah serangkaian negosiasi di Pentagon yang melibatkan Eyal Zamir, Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan Israel, dan pejabat pertahanan AS, termasuk Amanda Dory, Penjabat Wakil Menteri Pertahanan untuk Kebijakan.
"Investasi besar ini akan memperkuat sistem penting seperti Iron Dome dan David's Sling secara signifikan, sekaligus mendukung pengembangan berkelanjutan sistem pertahanan laser berkekuatan tinggi yang saat ini masih dalam tahap pengembangan akhir," kata Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan Israel, Eyal Zamir, dikutip dari The Straits Times, Jumat, 27 September 2024
Kementerian Pertahanan Israel menegaskan bahwa investasi besar ini akan memperkuat sistem pertahanan yang penting seperti Iron Dome dan David's Sling secara signifikan, sekaligus mendukung pengembangan berkelanjutan sistem pertahanan laser yang saat ini berada dalam tahap pengembangan akhir.
Kesepakatan ini menegaskan kemitraan strategis yang kuat dan langgeng antara Israel dan Amerika Serikat serta komitmen yang kuat terhadap keamanan Israel, terutama dalam menghadapi ancaman keamanan regional dari Iran dan milisi yang didukung oleh Iran. (Angel Rinella)