Kreatif dan Kolaboratif Jadi Jurus Ngonten Agar Tembus Pasar Global

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Kreatif dan Kolaboratif Jadi Jurus Ngonten Agar Tembus Pasar Global

Husen Miftahudin • 3 June 2024 10:07

Sarolangun: Di era digital, promosi dan ikhtiar mengglobalkan produk budaya dan produk lokal agar makin dikenal publik dan pasar dunia semakin mudah dan cepat. Asal tahu, maraknya lagu, film, dan budaya pop Korea terbantu cepat oleh banyaknya produksi konten yang mereka gelontorkan lewat media sosial yang diserap berbagai kalangan usia, salah satunya di Indonesia.
 
"Jangan mau kalah. Ayo, gantian kita gempur pasar global dengan konten budaya Indonesia yang sangat beragam. Kita punya banyak kreasi seni, mulai dari lagu daerah, musik hingga tari yang tak kalah menarik untuk diperkenalkan ke pasar global. Saatnya seniman dan kreator konten kita membanjiri pasar dunia dengan karya anak negeri yang eksotik di ruang digital," ucap dosen Universitas Jambi Agung Iranda, dikutip dari keterangan tertulis, Minggu, 2 Juni 2024.
 
Ajakan Agung tersebut dilontarkan saat tampil sebagai narasumber dalam diskusi literasi digital yang digelar 'chip in' dalam acara BTH (Batanghari) Back To Home di Ancol Sarolangun, Kabupaten Sarolangun, Jambi. Diskusi luring (offline) tersebut digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama sejumlah komunitas pemuda di Sarolangun.
 
Agung menyebut, banyak cara untuk mengusung budaya Indonesia go global. Antara lain dengan mengajak para seniman senior berbagi tips atau aksi budaya, lalu bagikan dengan kemasan, bahasa, dan tutur kata yang menarik.
 
Kalau warga dunia tertarik dengan konten yang kita bikin, lanjut Agung, kolaborasikan dengan pelaku UMKM, termasuk resto lokal. Dengan begitu, konten kita yang dikenal publik dunia itu bisa membangkitkan wisata lokal dan nasional. "Sudah saatnya semua makin go global lewat konten digital," tegas dia.
 

Baca juga: 'All Eyes on Rafah' Menggema di Media Sosial
 

Jaga konsistensi

 
Dari perspektif lain, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Sarolangun Kasiyadi menyebut pentingnya menjaga konsistensi. Jangan sampai baru bisa bikin dua atau tiga konten dan belum banyak yang melihat, sudah putus asa.
 
"Libatkan influencer lokal yang berpengalaman. Kalau perlu, kolaborasi dengan pakar budaya, empu tari atau pakar kuliner, ajak bikin konten bareng. Konten kita akan makin seru kalau ahlinya yang ngomong. Tinggal belajar, agar pintar merekam gambar yang seru dan menarik," urai Kasiyadi.
 
Kasiyadi menambahkan, gunakan dan pelajari pula beragam aplikasi digital untuk membuat video. Juga, ChatGPT atau aplikasi AI Generatif terbaru, agar konten makin menarik.
 
"Jangan lupa, hargai karya orang di ruang digital. Kalau memakai musik atau lagu orang dalam kontenmu, cantumkan sumber karya secara akurat agar tak muncul masalah hukum," tegas Kasiyadi.
 
Terkait tips agar konten cepat direspons atau mendapat feedback dalam jumlah banyak, influencer Ismet Raja Tengah Malam menyebut perlunya mengikuti tren dan selera pasar, yang bisa diintip dari Google.
 
Selain itu, pilih platform yang tepat untuk bikin konten agar makin go global. "Produksi hanya konten yang bermanfaat dan bernilai positif. Syukur kreatif dalam membidik pasar, misalnya bikin konten khusus kuliner," tutup Ismet.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)