Ilustrasi. Foto: Kemenag.
Atalya Puspa • 3 January 2025 16:55
Jakarta: Pemerintah memaparkan rencana anggaran kesehatan haji 2025 di Komisi VIII DPR RI. Ketua Tim Kerja Pemeriksaan Kesehatan Haji pada Pusat Kesehatan (Puskes) Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Muhammad Imran menjelaskan ada tiga aspek utama dalam penyelenggaraan kesehatan haji, yakni operasional kesehatan, pengadaan vaksin dan obat-obatan, serta pelatihan petugas kesehatan.
Ia menjelaskan pada aspek operasional kesehatan haji, anggaran 2024 untuk pelaksanaan di Indonesia dan Arab Saudi mencapai Rp233,3 miliar yang dialokasikan untuk 507 kloter. Pada 2025, anggaran ini turun menjadi Rp220,5 miliar, meskipun dapat disesuaikan jika ada tambahan kloter akibat perubahan kuota atau spesifikasi pesawat.
"Kebutuhan anggarannya akan kami revisi atau akan kami minta lagi untuk menutupi kekurangan yang ada," kata Imran dalam rapat dengar pendapat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat, 3 Januari 2025.
Biaya operasional kesehatan di Arab Saudi mencakup kebutuhan fasilitas di Makkah dan Madinah, seperti ambulans, pengelolaan limbah medis, serta katering untuk petugas dan jemaah sakit. Pada 2024, realisasi anggaran untuk kebutuhan ini sebesar Rp52 miliar, namun untuk 2025 dialokasikan Rp49,9 miliar. Penurunan sebesar Rp3 miliar ini disebabkan oleh selesainya pengadaan alat kesehatan pada 2024, seperti X-Ray Mobile, EKG, dan alat sanitasi lainnya.
Baca juga: Arab Saudi Berencana Larang Jemaah Haji Berusia di Atas 90 Tahun |