Presiden Prabowo Subianto menggelar jamuan makan siang bersama delegasi Japan Indonesia Association (JAPINDA) dan Japan Jakarta Club (JJC) di Istana Negara, Jakarta. Foto: BPMI Setpres
Fajar Nugraha • 6 December 2024 17:05
Jakarta: Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima kunjungan delegasi Japan-Indonesia Association (JAPINDA) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, 5 Desember 2024. Pertemuan tersebut membahas berbagai inisiatif kerja sama antara Indonesia dan Jepang, termasuk investasi, irigasi, pengelolaan lahan, serta proyek energi strategis.
Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, yang turut mendampingi Presiden, menyampaikan bahwa diskusi berjalan produktif dan menyoroti kontribusi jangka panjang perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia.
“Presiden sangat mengapresiasi perusahaan-perusahaan besar Jepang yang telah lama beroperasi di Indonesia. Mereka juga memberikan pembaruan mengenai investasi yang sedang berjalan dan rencana masa depan mereka,” ujar Rosan kepada media di Istana Kepresidenan Jakarta.
Salah satu topik utama dalam pertemuan tersebut adalah kelanjutan proyek Blok Masela, yang telah direncanakan sejak tahun 2000. JAPINDA berharap proyek tersebut dapat dimulai tahun depan dan diselesaikan dalam beberapa tahun ke depan, yang diharapkan dapat memberikan dampak besar bagi Indonesia.
Presiden Prabowo juga mendorong perusahaan-perusahaan Jepang untuk berpartisipasi dalam proyek Great Giant Sea Wall, inisiatif besar untuk melindungi Jakarta dari banjir, yang membentang hingga 600 kilometer.
“Kami berharap perusahaan konstruksi Jepang dapat berpartisipasi dalam proyek ini,” kata Rosan.
Selain itu, pertemuan juga membahas sektor pndidikan dan kesehatan. Presiden Prabowo mengusulkan agar Jepang turut mendirikan sekolah dan universitas di Indonesia sebagai bagian dari upaya pengembangan sumber daya manusia, seperti yang dilakukan oleh negara lain, termasuk Amerika dan Inggris.
Dalam pertemuan ini turut hadir juga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. (Antariska)