Dosen Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara Karlina Supelli. (Medcom.id/Theo)
Theofilus Ifan Sucipto • 5 February 2024 14:52
Jakarta: Civitas akademika perguruan tinggi diingatkan soal perannya dalam mengawal demokrasi melalui berbagai seruan. Apalagi, bila ada upaya perusakan dan penyimpangan demokrasi yang nyata.
"Ini tanggung jawab moral civitas akademika dalam salah satu tugas tridarma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada nusa dan bangsa, bukan kepada kepentingan politik tertentu," dosen Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara Karlina Supelli di STF Driyarkara, Jakarta Pusat, Senin, 5 Februari 2024.
Karlina tapak tilas ihwal peran perguruan tinggi dan universitas. Institusi pendidikan punya sejarah yang sangat panjang hingga lebih dari 1.000 tahun dalam mengembangkan tradisi, moral, dan kemampuan intelektual.
"Semuanya tertuang dalam satu pencarian yaitu pencarian hakikat kebenaran demi kemaslahatan bersama," papar dia.
Karlina menyebut perguruan tinggi dan universitas saat ini masih menghidupi semangat tersebut. Caranya dengan pengajaran ke dalam dengan mengembangkan dan menyebarkan nilai-nilai ilmiah.
"Serta ke luar dengan mencerahkan kehidupan masyarakat yang berpedoman pada kemaslahatan umum, kebaikan hidup bersama, dan kesetaraan," ujar dia.
Baca:
Gelombang Petisi Sivitas Akademika Bentuk Muak dengan Rezim Jokowi |