Peluncuran Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP) Pelaksanaan Transisi Energi Berkeadilan (JETP). Foto: Dokumen Kementerian ESDM
Annisa Ayu Artanti • 21 November 2023 17:37
Jakarta: Pemerintah bersama Sekretariat Just Energy Transitions Partnership (JETP) meluncurkan dokumen Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP).
CIPP merupakan dokumen strategi yang akan digunakan pemerintah sebagai dasar perencanaan dan pengambilan kebijakan di sektor ketenagalistrikan sebagai bagian dari proses Transisi Energi Berkeadilan/JETP, namun bukan merupakan dokumen yang mengikat secara hukum.
"JETP merupakan salah satu upaya Indonesia dalam mendorong percepatan transisi energi sesuai dengan komitmen yang sudah tertuang dalam target Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) yang dalam aspirasi Indonesia kita dapat mencapai NZE di 2060," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dikutip dari laman Dirjen Ketenagalistrikan, Selasa, 21 November 2023.
Arifin menyampaikan Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mencapai target pengurangan emisi, termasuk melalui regulasi.
Saat ini, pemerintah bersama DPR sedang menyiapkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBET).
Baca juga: Transformasi Industri Menuju Investasi Hijau Berkelanjutan Perlu Terus Dikawal
RUU EBET diharapkan segera diputuskan
Ia menyebut RUU EBET ini diharapkan dapat diputuskan dan disahkan menjadi Undang-Undang pada kuartal pertama 2024.
"Undang-Undang ini tentu akan menjadi
assurance terkait kebijakan pemanfaatan EBT sebagai prioritas untuk pengurangan emisi di negeri kita," ujar Arifin.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad-Interim Erick Thohir menyampaikan apresiasinya atas peluncuran dokumen CIPP.
"Ini jalinan kerja sama yang luar biasa bagi Indonesia dengan para mitra yang memiliki visi yang sama untuk membangun Indonesia," kata Erick.
Ia menambahkan peluncuran CIPP ini menandakan perencanaan sudah selesai dan sudah saatnya dilanjutkan dengan implementasi.
“Ini untuk melaksanakan komitmen Indonesia untuk dekarbonisasi yang ambisius serta pembangunan ekonomi yang kuat dan mapan," ujar Erick.
Menurut Erick, komitmen ini selaras dengan blueprint Indonesia Emas 2045 yang mengurai sejumlah target untuk kepentingan Indonesia maupun global, termasuk membuka akses energi bersih yang inklusif serta mampu meningkatkan kualitas SDM, mendorong pertumbuhan ekonomi, hingga pengentasan kemiskinan.
Sementara itu, Kepala Sekretariat JETP Edo Mahendra menyebut CIPP akan terus dimutakhirkan agar dapat mencerminkan kondisi perekonomian global dan prioritas kebijakan dalam negeri.
"Dokumen CIPP merupakan
living document yang akan terus di-update setiap tahunnya. Dokumen ini bukan dokumen kebijakan Pemerintah, namun sebagai salah satu landasan kebijakan dan bersifat masukan," ujar Edo.