Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Husen Miftahudin • 8 October 2023 15:16
Jakarta: Sebagai upaya penurunan emisi gas rumah kaca, Presiden Joko Widodo meresmikan perdagangan bursa karbon Indonesia atau IDX Carbon Exchange (IDX Carbon) pada 26 September 2023 lalu. Peresmian ini menandakan IDX Carbon sebagai sistem jual beli karbon pertama di Indonesia.
Pada 2022, Indonesia berada pada urutan ke-6 penyumbang emisi karbon sektor energi terbesar di dunia dengan angka mencapai 691,97 ton. Adapun penyumbang emisi terbesar berada pada subsektor pengadaan listrik dan gas.
Mengutip U.S Energy Information Administration, diperkirakan suatu pembangkit listrik tenaga fosil menghasilkan sekitar 0,3855535 kg karbon untuk setiap kWh yang diproduksi. Indonesia sendiri telah berkomitmen untuk mencapai net zero emission maksimal tahun 2060.
"Tentu niat ini harus disertakan dengan usaha nyata untuk mencapai target tersebut. Melalui perdagangan bursa karbon dapat menjadi solusi inovatif dalam upaya mengurangi emisi," kata Staf Khusus Peningkatan Pengusaha Nasional Kementerian Investasi/BKPM M. Pradana Indraputra dikutip dari keterangan tertulis, Minggu, 8 Oktober 2023.
Perdagangan karbon melalui Bursa Karbon (IDX Carbon) merupakan proses jual beli kredit karbon, dengan kredit ini setiap perusahaan memiliki hak untuk mengeluarkan kadar karbon dalam batas tertentu dalam proses industri.
Sebagai konsekuensi apabila perusahaan melebihi batas atas emisi karbon, jelas dia, diwajibkan membeli atau mengganti kuota karbon (carbon offset) dan atau membeli sertifikat pengurangan emisi.
"Bursa karbon ini bisa menjadi solusi kreatif terutama bagi perusahaan untuk menyeimbangkan kegiatan bisnis dengan komitmennya menjaga lingkungan, lewat bursa pengurangan emisi bisa diperdagangkan secara terukur dan terstandar," terang Pradana.
"Perusahaan bisa mengoptimalkan efisiensi karbonya untuk mendapatkan untung. Upaya ini menjadikan ramah iklim itu kolaborasi, bukan konfrontasi antar pemangku kepentingan," tambah Dana, sapaan akrabnya.
Baca juga: Bursa Karbon Indonesia Harus Terus Dikawal