Harga Minyak Dunia Turun, Tertekan Dolar AS

Ilustrasi blok migas. Foto: Dokumen Kementerian ESDM

Harga Minyak Dunia Turun, Tertekan Dolar AS

Annisa ayu artanti • 27 March 2024 09:10

Jakarta: Harga minyak mentah dunia ditutup lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat karena posisi dolar AS yang lebih kuat.
 
Kondisi penguatan dolar AS itu membebani sentimen dan membayangi ekspektasi untuk pasokan yang lebih ketat.

Melansir Investing.com, Rabu, 27 Maret 2024, pada pukul 14.30 WIB (18.30 GMT), minyak mentah berjangka AS menetap 0,4 persen lebih rendah menjadi USD81,62 per barel. Sementara kontrak berjangka minyak brent turun 0,58 persen menjadi USD86,25 per barel.

Ketegangan geopolitik mendorong harga minyak

Harga minyak dunia akan terus meningkat di tengah ancaman gangguan pasokan dari ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung.

Gangguan pada pasokan Rusia yang kini menjadi fokus setelah serangkaian serangan Ukraina yang melemahkan kilang-kilang bahan bakar utama Rusia.

"Kami memperkirakan Brent akan bergerak lebih tinggi hingga USD90 atau hingga kita mencapai bulan Juni," kata Macquarie dalam sebuah catatan.
 
Baca juga: 

Spekulasi Pengetatan Pasokan Kerek Harga Minyak Dunia


Namun harga kemungkinan terus naik karena dipicu oleh ketegangan Rusia-Ukraina.

Tetapi dolar AS yang lebih kuat membebani harga minyak mentah menyusul data yang menunjukkan kepercayaan konsumen turun ke level terendah sejak November menjelang laporan inflasi utama akhir pekan ini.  

Pasokan minyak mentah AS

Para pedagang akan melihat laporan American Petroleum Institute yang akan dirilis pada hari Selasa untuk wawasan lebih lanjut mengenai permintaan minyak mentah.

Stok minyak mentah AS turun 1,95 juta barel untuk pekan yang berakhir pada 8 Maret, data resmi dari Administrasi Informasi Energi menunjukkan pekan lalu, dibandingkan dengan ekspektasi untuk penurunan 0,9 juta barel.

PBB mengesahkan peraturan gencatan senjata Gaza

Dewan Keamanan PBB pada Senin memberikan suara mendukung sebuah resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera antara Israel dan Hamas di jalur Gaza, setidaknya selama bulan suci Ramadan, dengan AS abstain.

Prospek gencatan senjata Israel-Hamas telah membebani harga minyak dalam beberapa sesi terakhir, mengingat stabilitas di Timur Tengah memberikan lebih sedikit gangguan pada produksi minyak dan aktivitas pengiriman. 
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)