Kemacetan di Jalan Tol. Foto: MI.
Jakarta: Kemacetan di beberapa ruas jalan tol menjelang perayaan hari raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 kembali terjadi. Kemacetan ini karena banyak warga yang memilih bepergian dengan jalan tol ketimbang jalan biasa. Situasi ini dinilai karena banyak pemudik yang memilih menggunakan jalan tol ketimbang jalan non-tol.
"Ya sebenarnya volumenya lebih tinggi mudik Lebaran karena ada sepeda motor (Lebaran) ini enggak ada sepeda motor untuk jarak jauh karena kebanyakan untuk jarak pendek," jelas Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno ketika dihubungi Metrotvnews.com, Minggu, 24 Desember 2023.
baca juga:
Arus Lalu Lintas di Lembang Bandung Macet hingga 8 Km
|
Djoko yang juga menjabat Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat ini mengatakan, hasil survei mayoritas warga lebih memilih jalan tol untuk liburan Nataru. Hal ini membuat kemacetan di jalan tol lebih padat ketimbang di jalan non-tol.
Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan telah melakukan Survei Online Pergerakan Masyarakat pada Masa Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 rentang 26 Oktober-2 November 2023.
Hasilnya, potensi pergerakan Nasional pada Nataru 2023/2024 sebesar 39,83 persen atau sebanyak 107,63 juta orang. Mayoritas responden (45,29 persen) merencanakan bepergian ke lokasi wisata. Pilihan mobil pribadi 24,19 persen (26,03 juta orang) dan sepeda motor 18,71 persen (20,14 juta orang).
"Mungkin karena mereka merasa jalan tol lebih lancar merasakan nyaman ada rest area penuh, padahal jalan non-tol tak banyak pengemudi karena sepeda motor banyak untuk jangka pendek, jadi kalau mereka mau ke jalan non-tol lebih lenggang," tegas dia.
Dia mengatakan kemacetan di beberapa ruas jalan tol bersifat sementara, karena banyak orang yang menghabiskan liburan tak sampai seminggu atau lebih singkat ketimbang saat Lebaran. Dia memperkirakan kondisi puncak akan terjadi pada 30 dan 31 Desember 2023.
Suasana liburan
Dia mengatakan, momentum Nataru membuat tempat wisata di DKI Jakarta penuh karena suasana liburan. Dia menyebut banyak warga dari Jawa Tengah pergi untuk berlibur ke Jakarta. Begitu juga sebaliknya. Untuk mengantisipasi kemacetan, dia menyarankan sistem contraflow menjadi lebih tepat dilakukan kepolisian ketimbang one way.
"Sistem
contraflow menjadi lebih tepat daripada one way karena yang gerak dari Jakarta (ke luar daerah) enggak sampai 50 persen," jelas dia.
Arus kepadatan terlihat dari beberapa titik. Untuk mengatasinya, Jasa Marga memberlakukan contraflow sepanjang 18 km di jalan tol Jakarta-Cikampek. Penutupan tersebut dilakukan akibat meningkatnya volume lalu-lintas.
VP Corporate Secretary and Legal PT Jasamarga Transjawa Tol, Ria Marlinda Paallo, mengatakan, contraflow dilakukan dari KM 47 sampai KM 65 Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek.
"Setelah sebelumnya dilakukan pembukaan contraflow 1 lajur di KM 55 sampai dengan KM 65 arah Cikampek Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada pukul 08.20 WIB, PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) lakukan perpanjangan contraflow dari KM 47 sampai dengan KM 65 arah Cikampek Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek pukul 09.05 WIB dan bukaan contraflow pada KM 55 ditutup atas diskresi dari pihak Kepolisian," katanya, Minggu, 24 Desember 2023.