Salah satu ruas jalan di Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman yang terdapat bekas pemasangan saluran drainase namun tidak tertutup dengan baik. Medcom.id/Ahmad Mustaqim
Sleman: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan akses jalan yang rusak maupun rusak ringan terjadi di berbagai titik menjelang arus mudik 2024. Namun Pemkab Sleman mengklaim akses jalan rusak lebih sedikit dibanding yang sudah baik.
"Total panjang jalan Kabupaten Sleman sepanjang 699,5 kilometer. Akumulasi kondisi Jalan Kabupaten di Kabupaten Sleman 80?lam kondisi baik," kata Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, Selasa, 2 April 2024.
Kustini mengatakan kondisi jalan baik diperkirakan sepanjang 184,3 kilometer atau dengan persentase 26,35%. Sementara kondisi jalan kondisi sedang sepanjang 390,7 kilometer atau 55,85%.
"Sedangkan untuk kondisi jalan rusak ringan sepanjang 118,65 kilometer atau sebanyak 16,96%," jelasnya.
Pihaknya mengklaim Pemkab Sleman melalui Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Sleman telah mempersiapkan ruas jalan kabupaten sebagai penyangga jalan nasional, provinsi dan akses wisata sebaik mungkin.
"Jalan Kabupaten yang disiapkan sebagai jalur penyangga jalan nasional dan provinsi tahun 2024 berjumlah 52 ruas, total ruas sepanjang 166,1 km dengan persentase kelayakan jalan 80 hingga 100%," ungkapnya.
Kepala DPUPKP Kabupaten Sleman, Mirza Anfansury, mengatakan sejumlah kondisi ruas jalan kabupaten masih rusak. Ia menyebut saat ini belum sepenuhnya bisa diperbaiki.
Ia mencontohkan ruas jalan di kawasan Kecamatan Prambanan, yakni Desa Sumberharjo dan Gayamharjo, yang rusak akibat kendaraan bermuat tambang di wilayah tersebut. Ia menyebut perbaikan di jalan di lokasi itu perlu koordinasi dengan otoritas jalan tol.
"Salah satunya (jalan yang rusak) terlihat di dekat SMP Negeri 2 Prambanan. Jalannya rusak karena dilalui truk pengangkut material untuk pembangunan jalan tol," bebernya.
Menurut dia, sesuai dengan status jalan, perbaikan merupakan kewenangan dari pemkab. Kendati demikian, untuk pelaksanaannya dilakukan koordinasi dengan pihak tol.
“Sudah ada pertemuan dan ada kesiapan perbaikan ruas jalan rusak yang disebabkan aktivitas penambanagan tanah urug pembangunan tol,” ujarnya.