Sekretaris Daerah Pemerintah DIY, Beny Suharsono. Medcom.id/ Ahmad Mustaqim
Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan langkah antisipasi menghadapi potensi penumpukan sampah selama arus mudik dan lebaran 2024. Kondisi ini dinilai memungkinkan dengan perkiraan jumlah pemudik sekitar 11,7 juta jiwa.
"Kami antisipasi jangan sampai masyarakat yang mudik ke Yogyakarta dihadapkan pada sampah yang menumpuk dan tidak baik akibatnya," kata Sekretaris Daerah Pemerintah DIY, Beny Suharsono, di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin, 1 April 2024.
Tiga daerah yang selama ini menggantungkan TPA Regional Piyungan, yakni Kabupaten Bantul, Kota Yogyakarta, dan Sleman diminta mengosongkan depo-depo penampungan sampah. Ia menyoroti secara khusus Kota Yogyakarta yang tak memiliki lahan khusus untuk pengembangan tempat pengolahan sampah.
Khusus untuk Kota Yogyakarta, kata dia dilakukan upaya pengosongan sampah yang ada di depo-depo sampah menyambut lebaran 2024. Ia berharap pengosongan itu bisa menekan keberadaan volume sampah yang diperkirakan bisa melonjak.
"Karena kita membaca 11,7 juta (pemudik) itu akan menjadi sangat besar potensi timbunan sampah yang ditimbulkan," jelasnya.
Ia memperkirakan potensi lonjakan sampah di Kota Yogyakarta bisa mencapai 1.000 ton saat libur lebaran. Menurut dia langkah konkret menekan keberadaan sampah di depo sebelum lebaran harus dimaksimalkan.
"Kami antisipasi kedatangan sampai kepulangan beliau-beliau (pemudik) dari Yogyakarta ke daerah asalnya dengan sampah yang terkelola dengan baik," ungkapnya.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Pariwisata DIY, Anita Verawati mengatakan destinasi wisata hingga perhotelan sebagian besar telah memiliki pengolahan sampah secara mandiri. Ia menilai potensi timbunan sampah dari sektor wisata bisa ditekan.
"Sebenarnya kalau sampah itu lebih banyak bukan yang di wisata, tapi lebih banyak dari sampah rumah tangga," ujarnya.