Reaktor Nuklir Kena Serangan Drone, IAEA Peringatkan Ukraina-Rusia

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia. Foto: EFE-EPA

Reaktor Nuklir Kena Serangan Drone, IAEA Peringatkan Ukraina-Rusia

Fajar Nugraha • 8 April 2024 10:19

Kyiv: Pesawat tak berawak Ukraina serang salah satu dari enam reaktor nuklir di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia di yang dikuasai Rusia dan telah mengundang kekhawatiran. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan bahwa serangan semacam itu "secara signifikan meningkatkan risiko kecelakaan nuklir besar."

 

Rafael Mariano Grossi, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional, membenarkan setidaknya terjadi tiga serangan langsung terhadap struktur penahanan reaktor utama ZNPP.

 

“Ini tidak bisa terjadi,” kata Grossi, seperti dikutip AFP, Senin 8 April 2024.

 

Dalam pernyataannya di platform media sosial X, Grossi mengatakan ini adalah serangan pertama sejak November 2022, ketika dia menetapkan lima prinsip dasar untuk menghindari kecelakaan nuklir serius yang memiliki konsekuensi radiologis.

 

Para pejabat di pembangkit listrik tersebut mengatakan bahwa lokasi tersebut hari ini diserang oleh drone militer Ukraina. Ini termasuk serangan terhadap kubah unit pembangkit listrik keenam di pembangkit listrik tersebut.

 

Menurut otoritas pembangkit listrik, tidak ada kerusakan kritis atau korban jiwa dan tingkat radiasi di pembangkit listrik normal setelah serangan tersebut.

 

Namun pada Minggu 7 April 2024 waktu setempat, badan nuklir milik negara Rusia, Rosatom mengatakan bahwa tiga orang terluka dalam “serangkaian serangan drone yang belum pernah terjadi sebelumnya. Khususnya ketika sebuah drone menghantam area dekat kantin di lokasi tersebut”.

 

Badan Energi Atom Internasional mengatakan bahwa para ahlinya telah diberitahu tentang serangan pesawat tak berawak tersebut dan “ledakan tersebut konsisten dengan pengamatan IAEA.”

 

Dalam pernyataan terpisah, IAEA mengonfirmasi dampak fisik serangan pesawat tak berawak di pabrik tersebut, termasuk di salah satu dari enam reaktornya.

 

“Satu korban dilaporkan. Kerusakan pada unit 6 tidak membahayakan keselamatan nuklir, namun ini adalah insiden serius yang berpotensi merusak integritas sistem penahanan reaktor” tambah IAEA.

 

Pembangkit listrik tersebut telah terjebak dalam baku tembak sejak Moskow mengirim pasukan ke Ukraina pada tahun 2022 dan menyita fasilitas tersebut tidak lama kemudian.

 

IAEA telah berulang kali menyatakan kekhawatirannya terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, di tengah kekhawatiran potensi bencana nuklir.

 

Baik Ukraina dan Rusia sering menuduh satu sama lain menyerang pabrik tersebut, yang masih dekat dengan garis depan.

 

Sebanyak enam reaktor pembangkit listrik tersebut telah ditutup selama berbulan-bulan. Namun pembangkit listrik tersebut masih memerlukan listrik dan staf yang memenuhi syarat untuk mengoperasikan sistem pendingin penting dan fitur keselamatan lainnya.

 

Juga pada Minggu, tiga orang tewas ketika rumah mereka terkena proyektil Rusia di kota garis depan Huliaipole di wilayah Zaporizhzhia tenggara yang sebagian diduduki Ukraina, kata Gubernur regional Ivan Fedorov.

 

Pada hari Minggu malam, dua orang terluka dalam penembakan lain di Huliaipole.

 

Secara terpisah, tiga orang terluka dalam penembakan Rusia di wilayah Kharkiv timur laut Ukraina, menurut Gubernur wilayah Oleh Syniehubov.

 

Di Rusia, seorang gadis tewas dan empat orang lainnya terluka ketika puing-puing pesawat tak berawak Ukraina yang jatuh menimpa sebuah mobil yang membawa sebuah keluarga beranggotakan enam orang di wilayah Belgorod Rusia yang berbatasan dengan Ukraina. Hal itu dipastikan oleh Gubernur wilayah Belgorod, Vyacheslav Gladkov

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)