Israel. Foto: Unsplash.
Pebisnis Wall Street Lawan Citra Negatif Israel di Generasi Muda
Arif Wicaksono • 14 November 2023 13:53
New York: Miliarder Wall Street dan Hollywood dalam beberapa minggu terakhir telah membahas rencana untuk menghabiskan sebanyak USD50 juta untuk kampanye media untuk melawan citra negatif Israel di generasi muda.
Miliarder real estate Barry Sternlicht meluncurkan kampanye tersebut beberapa hari setelah serangan 7 Oktober di Israel, dan dalam e-mail yang dilihat oleh Semafor, meminta sumbangan masing-masing USD1 juta dari puluhan orang terkaya di dunia bisnis.
Dia menulis telah melakukan percakapan dengan pemilik CNN, David Zaslav, dan CEO Endeavour Ari Emanuel. Keduanya telah setuju untuk mengkoordinasikan kampanye tersebut.
"Kampanye ini bertujuan untuk membedakan antara anti-Semit dan situasi Palestina," tulisnya, seiring dengan semakin banyaknya media AS dan global yang fokus pada liputan kematian di Gaza, yang berpotensi mengikis simpati dan dukungan terhadap Israel, sebagaimana dilansir Semafor, Selasa, 14 November 2023.
E-mail tersebut dikirim ke lebih dari 50 nama terkenal, termasuk investor Michael Milken dan Nelson Peltz, serta tokoh teknologi Eric Schmidt dan Michael Dell. Secara keseluruhan, penerimanya memiliki kekayaan bersih hampir USD500 miliar, menurut data Bloomberg dan Forbes.
Kumpulkan donasi
Sternlicht menulis dia berusaha mengumpulkan USD50 juta dari kelompok tersebut dan mencari sumbangan yang sesuai dari sebuah badan amal Yahudi yang besar untuk kampanye media untuk mendefinisikan Hamas sebagai bukan hanya musuh Israel tetapi juga Amerika Serikat.Jajak pendapat baru-baru ini yang dilakukan oleh Universitas Maryland dan Ipsos menemukan generasi muda tidak ikut dalam gelombang besar dukungan terhadap Israel sejak serangan 7 Oktober 2023.
"Sementara fokus awal hampir seluruhnya adalah korban sipil Israel yang ditimbulkan oleh Hamas, yang menimbulkan simpati di seluruh Amerika Serikat, pemboman Israel di Gaza dan korban sipil di kalangan warga Palestina telah mulai mengubah sikap para konstituen utama," tutur direktur jajak pendapat tersebut.
Ini hanyalah salah satu dari beberapa upaya di balik layar yang dilakukan para taipan bisnis, meskipun tidak semuanya adalah orang Yahudi, untuk mendukung Israel sejak serangan Hamas. Sebagian besar CEO selama ini tampak diam mengenai masalah ini. Melalui juru bicaranya, Sternlicht menolak berkomentar.