Pasar Mata Uang: Dolar AS Masih Menguat

Ilustrasi. Foto: MI

Pasar Mata Uang: Dolar AS Masih Menguat

Annisa Ayu Artanti • 14 March 2024 10:01

Tokyo: Pasar mata uang tenang pada perdagangan Kamis, dengan dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya karena para pelaku pasar menunggu lebih banyak data dari negara ekonomi Amerika Serikat untuk mendapatkan petunjuk mengenai arah kebijakan Federal Reserve.

Indeks harga konsumen (IHK) AS yang lebih tinggi dari perkiraan pada perdagangan Selasa telah memicu kembali kekhawatiran inflasi dapat tetap tinggi. Hal itu juga membuat para pedagang menilai kembali apakah The Fed akan mulai memangkas suku bunga pada pertemuan Juni seperti yang diperkirakan sebelumnya.

Para pelaku pasar masih melihat peluang 65 persen untuk penurunan suku bunga di Juni, meskipun angka tersebut turun tipis dari 71 persen di awal minggu, menurut aplikasi probabilitas suku bunga LSEG.

Kemungkinan penurunan suku bunga di bulan Juli berada di kisaran 83 persen.

The Fed pun diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan minggu depan. Adapun, perhatian akan tertuju pada proyeksi ekonomi bank yang telah diperbarui.

"Data ini mendorong perubahan marjinal pada ekspektasi suku bunga, namun pada akhirnya, pasar telah cukup tenang baru-baru ini dengan tiga kali pemangkasan tahun ini," kata Analis pasar keuangan senior di Capital.com, Kyle Rodda dilansir Channel News Asia, Kamis, 14 Maret 2024.

"Fed yang lebih hawkish minggu depan dapat menurunkannya menjadi dua kali (penurunan suku bunga) dan menunda ekspektasi untuk yang pertama hingga September," sambung dia.
 

Baca juga: 

Pelaku Pasar Wait and See Data Inflasi AS, Dolar Stabil

Indeks dolar bergerak datar

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang, sebagian besar datar di 102,77.

Pasar akan mengamati data penjualan ritel AS, laporan indeks harga produsen (PPI) dan klaim pengangguran yang akan dirilis pada hari Kamis untuk mencari lebih banyak bukti perlambatan ekonomi.

Seperti diketahui, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan pekan lalu bahwa bank sentral AS tidak jauh dari mendapatkan kepercayaan diri yang diperlukan untuk memulai pelonggaran.

Terhadap yen, dolar bertahan di 147,69 yen, karena keluarnya suku bunga negatif pada pertemuan kebijakan moneter Bank of Japan pada 18-19 Maret terus menjadi perhatian.

Di tempat lain, euro bertahan stabil terhadap dolar di USD1,0949, menjelang pernyataan beberapa pejabat Bank Sentral Eropa pada hari Kamis.

Sterling datar di USD1,2796. Data Rabu menunjukkan ekonomi Inggris kembali tumbuh pada bulan Januari setelah memasuki resesi dangkal pada paruh kedua tahun 2023.

Dalam mata uang kripto, bitcoin terakhir turun 0,28 persen menjadi USD72,950.00, setelah mencapai rekor tertinggi USD73,678 pada sesi sebelumnya.

Ether turun 0,03 persen menjadi USD3,991.00.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)