Harga Minyak Turun Lagi Imbas Inflasi yang Mendorong Penguatan Dolar

Jakarta: Harga minyak ditutup lebih rendah pada perdagangan Selasa, karena investor mempertimbangkan laporan inflasi AS yang lebih panas dari perkiraan dan prospek OPEC yang masih optimis terhadap permintaan minyak mentah.  
 
Melansir Investing.com, Rabu, 13 Maret 2024, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun 0,3 persen menjadi USD77,62 per barel dan minyak berjangka Brent yang akan jatuh tempo pada Mei turun 0,3 persen menjadi USD81,97 per barel.

OPEC mempertahankan prospek permintaan 

Dalam laporan bulanannya, yang dirilis Selasa, OPEC mempertahankan proyeksi permintaan minyak untuk tumbuh 2,2 juta barel per hari pada 2024. Perkiraan tersebut terus menunjukkan  permintaan minyak akan melebihi pasokan.
 
Namun, peningkatan produksi non-OPEC, yang diperkirakan oleh kartel minyak ini akan tumbuh sebesar 1,1 juta barel per hari, telah melemahkan pengurangan produksi oleh OPEC dan sekutunya, atau OPEC+.  
 

Baca juga:  Harga Minyak Turun Tipis Menanti Rilis Data Inflasi AS

Di luar pasokan, gambaran permintaan telah dikacaukan oleh pertumbuhan yang lebih lemah di RRT dan kekhawatiran kenaikan suku bunga yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama dapat membebani pertumbuhan global di tengah inflasi yang membandel.
 
Kenaikan dolar menahan harga minyak karena inflasi kembali meningkat
Dolar naik sedikit karena kenaikan imbal hasil Treasury menyusul data yang menunjukkan bahwa laju inflasi lebih cepat daripada yang diperkirakan oleh para ekonom bulan lalu.
 
Karena harga minyak memakai dolar AS, kenaikan greenback membuat minyak menjadi lebih mahal dan kurang menarik bagi para pembeli asing.
 
Inflasi meningkat 3,2 persen bulan lalu, lebih cepat dari perkiraan yang akan bertahan pada laju 3,1 persen di bulan Januari. 

Data persediaan minyak mentah AS

Para investor juga mengamati data minyak mentah AS yang baru minggu ini, dengan laporan minyak mentah dari American Petroleum Institute yang akan dirilis pada hari Selasa dan laporan Administrasi Informasi Energi yang akan dirilis pada hari Rabu.
 
Laporan API diperkirakan akan menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah domestik meningkat 400.000 barel minggu lalu.