Ilustrasi. Foto: dok MI/Ramdani.
Husen Miftahudin • 17 May 2024 08:30
New York: Dolar Amerika Serikat (AS) berhasil menguat pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB) setelah data menunjukkan harga impor AS meningkat 0,9 persen bulan lalu.
Lonjakan yang menimbulkan kekhawatiran perjuangan Federal Reserve untuk mengendalikan inflasi belum selesai dan dapat menunda rencana bagi pembuat kebijakan untuk memangkas suku bunga.
Mengutip Yahoo Finance, Jumat, 17 Mei 2024, indeks dolar, yang melacak mata uang AS terhadap enam mata uang lainnya, naik 0,27 persen menjadi 104,47 setelah turun 0,75 persen pada perdagangan Rabu.
Dolar rebound dari penurunan tajam terhadap semua mata uang utama pada perdagangan Rabu, ketika data menunjukkan inflasi AS melambat menjadi 0,3 persen pada April dari bulan sebelumnya.
Data ekonomi minggu ini memberikan kabar baik bagi bank sentral AS, namun para pembuat kebijakan belum secara terbuka mengubah pandangan mereka mengenai waktu penurunan suku bunga yang diyakini banyak investor akan dimulai tahun ini.
Lonjakan indeks harga impor AS pada April merupakan kenaikan satu bulan terbesar sejak naik 2,9 persen pada Maret 2022, kata Biro Statistik Tenaga Kerja. Harga impor AS terakhir kali turun secara bulanan pada Desember, kata BLS.
Pasar juga bergulat dengan penurunan jumlah orang AS yang mengajukan klaim baru tunjangan pengangguran minggu lalu yang menunjukkan adanya kekuatan mendasar di pasar tenaga kerja AS. Perekonomian yang kuat dapat mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
"Pasar, tentu saja, sangat sensitif terhadap tanda-tanda inflasi dari manapun datangnya, dan rangkaian harga impor yang kita dapatkan hari ini jauh lebih kuat dari perkiraan," kata Brain Daingerfield, kepala strategi G10 FX di NatWest Markets di Stamford, Connecticut.
"The Fed ingin melihat kemajuan yang konsisten di lebih dari satu poin saja. Angka yang kami dapatkan kemarin, CPI tidak seburuk yang dikhawatirkan," ujarnya. Tetapi menurut saya hal itu tidak cukup untuk mengubah prospek pasar terhadap The Fed secara material dan hal itu tercermin dalam cara dolar bangkit kembali hari ini," tambah dia.
Baca juga: Rupiah Menguat Kembali ke Level Rp15.900/USD |