Pemukiman Israel mengancam kelangsungan warga Palestina. Foto: EFE
Fajar Nugraha • 7 March 2024 12:56
Berlin: Israel berencana untuk membuka pemukiman baru di Tepi Barat. Jerman mengutuk rencana itu dengan menyebut tindakan Israel merupakan 'pelanggaran serius terhadap hukum internasional’.
Jerman menilai tindakan Israel itu melemahkan upaya apa pun menuju solusi dua negara. Israel karena menyetujui pembangunan lebih dari 3.400 pemukiman baru di Tepi Barat yang diduduki.
“Kami mengutuk keras persetujuan pembangunan unit pemukiman lebih lanjut di Tepi Barat dan menyerukan pemerintah Israel untuk segera membatalkan keputusan tersebut,” kata Kementerian Luar Negeri Jerman dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Anadolu, Kamis 7 Maret 2024.
“Kebijakan Israel dalam membangun permukiman di wilayah pendudukan Palestina merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan melemahkan segala upaya menuju solusi dua negara,” kata kementerian tersebut.
“Kami mengutuk keras kekerasan teroris dalam segala bentuk. Namun, terorisme tidak bisa menjadi pembenaran untuk terus membangun pemukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki. Perluasan pemukiman membahayakan perdamaian dan keamanan bagi semua orang di wilayah tersebut,” tambah pihak Jerman.
Dewan Perencanaan Tertinggi Israel menyetujui pembangunan 3.426 rumah baru di pemukiman khusus Yahudi di Ma’ale Adumim, Efrat dan Kedar di Tepi Barat, dua menteri mengumumkan pada hari Rabu.
Menurut data Palestina, sekitar 725.000 pemukim tinggal di 176 pemukiman khusus Yahudi dan 186 pos terdepan di Tepi Barat yang diduduki.
Berdasarkan hukum internasional, semua pemukiman Yahudi di wilayah pendudukan dianggap ilegal.