Kemenkeu Malaysia Yakin Ringgit Bakal Menguat

Ekonomi Malaysia. Foto: Unsplash.

Kemenkeu Malaysia Yakin Ringgit Bakal Menguat

Arif Wicaksono • 29 February 2024 20:01

Kuala Lumpur: Kementerian Keuangan Malaysia menolak penyesuaian kebijakan moneter atau mematok ringgit untuk melawan pelemahan mata uang. Kemenkeu Malaysia mengatakan pihaknya memperkirakan nilai ringgit akan terapresiasi tahun ini.
 

baca juga: 

Malaysia Bidik Investasi USD5,17 Miliar dari Perusahaan Australia

 

Mata uang Ringgit telah jatuh sekitar 3,7 persen tahun ini dan sempat mencapai level terendah dalam 26 tahun pada minggu lalu. Bank sentral Malaysia mengatakan mata uangnya dinilai terlalu rendah dan tidak mencerminkan fundamental negara yang kuat.

Menteri Keuangan Kedua Malaysia Amir Hamzah Azizan mengatakan kepada parlemen penyesuaian kebijakan moneter bank sentral tidak bertujuan untuk memengaruhi nilai tukar mata uang asing, dan menambahkan setiap kenaikan suku bunga acuan negara berisiko membebani masyarakat.

Melemahnya ringgit sebagian besar disebabkan oleh faktor eksternal, termasuk penguatan dolar AS dan ketidakpastian ekonomi di Tiongkok, dan tidak mencerminkan fundamental dan prospek ekonomi Malaysia yang positif.

"Seiring dengan peningkatan ekspor pada bulan Januari dan prospek investasi yang sangat baik dengan fokus pada kemudahan melakukan bisnis (di dalam negeri), saya yakin ringgit akan berkinerja lebih baik tahun ini,” kata Amir Hamzah, dilansir Channel News Asia, Kamis, 29 Februari 2024.

Dia menegaskan kembali Malaysia tidak berencana mematok mata uangnya terhadap dolar AS seperti yang dilakukan pada Krisis Keuangan Asia pada 1998.

Kementerian Keuangan dan Bank Negara Malaysia (BNM) telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi depresiasi ringgit, termasuk mendorong perusahaan-perusahaan terkait negara untuk memulangkan pendapatan investasi asing dan mengkonversi pendapatan tersebut ke dalam ringgit secara lebih konsisten,

Penggunaan mata uang lokal

BNM juga telah meningkatkan upaya untuk mengekang pergerakan nilai ringgit yang berlebihan, dan mendorong perusahaan untuk menggunakan mata uang lokal untuk penyelesaian ekspor guna mengurangi ketergantungan pada dolar AS.

Malaysia memperkirakan pertumbuhan ekonomi antara 4-5 persen tahun ini, naik dari 3,7 persen pada 2023.

Bank Sentral Malaysia mempertahankan suku bunga utama tidak berubah pada angka 3,00 persen bulan lalu di tengah moderasi inflasi, dan memperingatkan risiko terhadap pertumbuhan karena permintaan eksternal yang lebih lemah dari perkiraan dan penurunan produksi komoditas. Para ekonom memperkirakan BNM mempertahankan suku bunga stabil setidaknya hingga akhir 2025.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arif Wicaksono)